Binjai- Jula-jula online terus marak tanpa memandang kelas sosial, tidak harus ketemu dan tanpa riba membuat orang tetap tergiur dengan investasi bodong itu. Ini jadi perhatian oleh penegak hukum agar korbannya tidak bertambah. Kali ini korbannya warga Binjai bernama Melvi (24) yang telah menyetor iuarannya tiap bulan dengan program Rp. 30 Juta. Melvi mengaku pertama kali ikut permainan jula-jula online itu.
“Nah… saya sudah masuk (setor) Rp 5.5 Juta sudah satu bulan saya mengikuti, eh ternyata begitu saya menarik malah dibilang mereka sudah bubar. Siapa gak marah begitu, “ucapnya geram kepada wartawan Selasa (29/12/2020) malam.
Melvi bersama orang tuanya tidak terima dengan cara permainan yang dianggap investasi bodong seperti penipuan. Sempat terjadi cek cok antara orangtua korban dengan 5 pelaku agen itu.
Melvi pun menceritakan kronologi penipuan itu. Tiga wanita cantik dan dua pria mendatangi korban di salah satu warung kopi di Jalan Ikan Paus Terminal Kota Binjai.
Dengan berpenampilan menarik dan bergaya sombong, salah seorang wanita mengatakan kepada warga dibilang kampung ini tidak berpendidikan semua, “Saya orang kaya dan berpendidikan bukan seperti kalian, jelas spontan warga marah
Mendengar adanya keributan, puluhan warga kelurahan Tanah tinggi beramai-ramai keluar untuk melihat kejadian tersebut.
“Warga geram melihat tingkah beberapa agen tersebut yang menganggap kami orang tidak berpendidikan, jangan lantaran dia naik mobil seenaknya saja berkata seperti itu, mereka disini sudah buat keributan di kampung orang. Ucap Opung salah seorang warga yang pada saat itu dilokasi.
Melihat kondisi semakin memanas antara warga dengan pelaku, Polsek Binjai Timur turun kelokasi untuk menenangi warga yang pada saat itu sudah marah.
Akhirnya pihak kepolisian sektor Polsek Binjai Timur mendamaikan korban dengan pelaku dan mengganti rugi uang sebesar Rp 5.5 juta. (Turnip)
