Tapteng – Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) menggandeng Polres Tapteng dan Pemkab Tapteng membantu penanaman sejuta bibit pohon Mangrove di Desa Aek Garut, Kecamatan Pandan, Kabupaten Tapteng, Sumut, Sabtu (30/10/2021).
Koordinator Penanaman pohon Mangrove Tapanuli Tengah, Abdul Rahman Sibuea, menyampaikan program penanaman sejuta pohon Mangrove ini merupakan program nasional dari Badan Restorasi Gambut dan Mangrove yang melaksanakan penanaman hutan Mangrove se-Indonesia.
“Dari program ini kita mendapatkan jatah penanaman pohon Mangrove sebanyak 1.080.000 pohon, dan anggaran ini berasal dari dana PEN dari Kementrian. Dan ini bertujuan untuk menghidupkan ekonomi, sosial dan budaya di pesisir pantai, terkhusus yang memiliki wilayah hutan mangrove,” ungkapnya.
Dikatakan Rahman, selain Desa Aek Garut, lokasi penanaman mangrove ini juga tersebar di tiga lokasi lainnya, yakni Sitio-tio, Kalangan dan Kalangan Indah yang mencapai luas penanaman 144 hektar.
Pelaksanaan penanaman pohon mangrove tersebut melibatkan masyarakat secara langsung. Hal tersebut dilakukan karena BRGM melihat masyarakat memiliki kedekatan khusus dengan ekosistem gambut dan mangrove, terkhusus di Kabupaten Tapanuli Tengah, yang menjadi wilayah surganya hutan Mangrove.
“Masyarakat sebagai badan pelaksana melalui kelompok tani juga memastikan keberlanjutan dari program BRGM. Mereka turut memastikan masyarakat mendapatkan manfaat langsung, tidak hanya menyoal pemulihan ekologi, tetapi juga secara ekonomi,” ucapnya.
“Dan penanaman ini melibatkan 427 orang pekerja dari beberapa kecamatan yakni Kecamatan Pandan, Kecamatan Badiri dan Tapian Nauli. Jadi, kita dari kelompok tani Mandiri Lestari menggandeng Polres Tapteng, Pemkab Tapteng serta perusahaan-perusahaan BUMN, dengan kita lakukan nya kegiatan ini kita bermaksud ke depan akan menata Kota Pandan ini menjadikan objek wisata Mangrove atau ekowisata nantinya,” sambungnya.
Rahman berharap, pemerintah kabupaten Tapanuli Tengah kiranya dapat memberikan perhatian khusus kepada hutan Mangrove yang ada di Tapteng.
“Terkhusus Kota Pandan, karena pemerintah pusat telah memberikan perhatian khusus yaitu dengan memberikan fasilitas penanaman pohon mangrove sebanyak 1.080.000 batang. Jadi ini kesempatan kita ini harus kita jaga dan pelihara. Kami dari kelompok tani Mandiri Lestari menggandeng Polres Tapteng karena kami tau pak Kapolres Tapteng siap membantu akan menjadikan, menggerakkan ekonomi masyarakat pesisir melalui UMKM nantinya,” tuturnya.
Sementara itu, Kapolres Tapanuli Tengah, AKBP Jimmy Samma, gagasan ini dibuat berdasarkan gabungan dari semua pihak.
“Kita dari Polres Tapteng selain ikut serta, kita juga melihat dari sisi lainnya seperti melakukan vaksinasi terhadap kelompok tani tersebut yang akan melakukan usaha disini atau penanaman mangrove di sini,” kata Kapolres.
Kapolres berharap dengan adanya penanaman pohon Mangrove di Desa Aek Garut, Kabupaten Tapanuli Tengah dapat dikenal hingga internasional.
“Kedepannya kita akan jaga ini bersama-sama dengan pihak Desa, Camat maupun dari pihak panitia disini atau kelompok tani, agar tidak ada satu orang pun yang nantinya merusak tempat ini karena ini kita bersama dengan pak Kadin dan kelompok-kelompok tani lainnya akan membuat kedepannya menjadi wisata mangrove. Karena luar biasa, Tapanuli Tengah ini adalah tempat atau surganya mangrove,” ucap Kapolres.
Tak hanya itu, Kapolres Tapteng juga menegaskan melakukan peringatan-peringatan kepada petani atau oknum-oknum yang melakukan penebangan atau pengrusakan mangrove di tempat ini.
“Jadi sanksinya, sesuai aturan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup serta KUHP pasal 116 Jo Pasal 119 dan pasal 55 ayat 1 dengan ancaman Hukuman maksimal 10 Tahun Penjara atau Denda maksimal Rp 1 Miliar,” tegas Kapolres.
Usai melakukan penanaman mangrove, Kapolres beserta rombongan melakukan penaburan benih kepiting dan lokan (kerang) disekitaran hutan maghrove.
Turut dalam penanaman Mangrove yakni, Kapolres Tapanuli Tengah, Bupati Tapteng yang diwakili Asisten II, mewakili Danlanal, Pimpinan Bank BI, Direktur Pertamina Sibolga, Kadis Lingkungan Hidup, Kadis Kelautan, serta kelompok tani Mandiri Lestari, kelompok tani Sejahtera Mandiri dan kelompok tani Tapian Nauli. (Syaiful)