Tanjungbalai-Disinyalir menggunakan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar bersubsidi yang di dapat dari SPBU dan AKR khusus nelayan kecil, Aktivis Nelayan Jayantara (ANJ) Indonesia, Kota Tanjungbalai minta APH mengusut PT. Mitra Maju Lestari (MML) atau kapal Yang bersandar digudang Horas bergerak dibidang penangkapan ikan dan pengolahan hasil laut.
Ketua Aktivis Nelayan Jayantara (ANJ) Indonesia Kota Tanjungbalai, Nazmi Hidayat Sinaga mengatakan, Informasi dihimpun pihaknya dilapangan, PT.Mitra Maju Lestari memiliki puluhan unit kapal fisher (penangkap ikan) yang bersandar di Gudang Horas Baru, Jalan Cendrawasih/Baru, Kelurahan Beting Kuala Kapias, Kecamatan Teluk Nibung, Kota Tanjungbalai.
“Puluhan kapal fisher milik PT. Mitra Maju Lestari itu disinyalir menggunakan solar bersubsidi dari SPBU dan AKR khusus nelayan kecil. BBM Solar itu masuknya tengah malam, dan dilokasi gudang juga ada AKR,” ujar Nazmi, Selasa (24/5/2022).
lanjutnya Nazmi, aktivitas ilegal PT. Mitra Maju Lestari yang menggunakan Solar bersubsidi tidak bisa dibiarkan. Aparat Penegak Hukum (APH) harus menindak tegas pengusaha yang dinilai merugikan rakyat nelayan kecil penimbunan minyak jenis Solar Subsidi AKR diduga disalurkan ke kapal Fisher.
“Tegasnya Nazmi”,dalam hal ini meminta Reskrim Polres Tanjungbalai untuk dapat mengusut dugaan penggunaan Solar bersubsidi yang dilakukan PT.Mitra Maju Lestari, karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak, khususnya nelayan kecil yang berhak mendapatkan Solar bersubsidi,” tegas Nazmi akrab disapa Bung Naz.
Direktur PT.Mitra Maju Lestari, Eng Wan alias Awan membenarkan perusahaan itu bergerak dibidang penangkapan ikan menggunakan kapal fisher, serta pengolahan hasil laut.
Terkait penggunaan BBM Solar bersubsidi, Awan mengaku tidak tahu menahu karena perusahaan sedang dalam masalah antarsesama pemegang saham.
“Benar saya Direktur PT ini (Mitra Maju Lestari), namun sejak adanya konflik perusahaan, oleh Komisaris, Atien, saya sudah lama tidak diizinkan masuk ke areal perusahaan,” kata Awan kepada awak media yang mengkonfirmasi nya .
Menurut Awan, agar semuanya terungkap, ia tidak keberatan jika APH mau melakukan pengusutan tentang dugaan penggunaan BBM bersubsidi.
“Itu ada empat unit kapal fisher sedang sandar dan penuh BBM. Kalau polisi mau mengungkap silahkan saja, saya tidak keberatan. Jika terbukti, kapalnya juga mau disita tak ada masalah lo,” ujar Awan saat di temui di areal Gudang Horas Baru.
Kontributor – Ilhamsyah