Labuhanbatu-Pengerjaan replanting di PTP N IV MEP, Panai Tengah, Kabupaten Labuhanbatu Sumatera Utara, disenyalir kurang pengawasan sehingga pengerjaannya diduga asal asalan, terlihat dari ketebalan cipingan sampai pada proses lainnya, demikian sampai pada BBM yang digunakan alat berat pada pengerjaannya diduga BBM Bersubsidi
Pengerjaan ini dikritik salah satu Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Jumat (03/09/2021) yang ada di Labuhanbatu, dan menurutnya pihaknya sudah mengirimkan Surat koordinasi sebelumnya, namun pihak PTP N IV MEP tidak mengindahkan, sehingga di lakukan Pengaduan ke Kantor Direksi Hingga Holding serta Penegak Hukum
Menurut Ketua DPD LSM Barisan Rakyat Indonesia satu (Baris) Denni Pardosi, sebelumnya 6 orang team Investigasi DPD LSM Baris turun ke lokasi untuk melakukan pengecekan pekerjaan replanting tersebut, sesuai dokumentasi di lokasi terdapat hasil chipingan dengan ketebalan yang diduga tidak sesuai SOP
“Sesuai hasil cek dilokasi dan di dokumentasikan oleh team investigasi kita, chipingan tidak sama dan banyak yang masih tebal tebal, malah ada pulak yang mencapai sampai sekira ± 1 meter, dan ini kita duga tidak sesuai SOP,” ungkapnya
Selain itu, saat kelokasi team Investigasi DPD LSM Baris juga menemukan tumpukan Bahan Bakar Minyak yang diduga minyak Bio Solar bersubsidi, hal itu ditandakan Politank yang tidak berlabel, serta saat diambil sample sebanyak 30 cc atau seperempat gelas aqua gelas sebagai contoh.
Manager PTP N IV MEP Andi Samuel Limbong, saat dikonfirmasi terkait hal tersebut, tidak memberi respon apa apa, walau pesan sudah tersampaikan dua hari dengan menandakan ceklist dua. Namun sang maneger tetap memilih bungkam dan tidak memberi tanggapan.
Atas hal ini, Ketua DPD LSM Baris Denni Pardosi, mengatakan agar penegak hukum segera melakukan penyelidikan terkait hal tersebut, karena diduga ada indikasi yang dapat merugikan negara melalui Perusahaan Plat Merah tersebut, sehingga terungkap, Ada Apa? Atau Apa Ada?