Tapanuli Selatan – Ketua Komisi Kejaksaan Republik Indonesia DR.Barita Simanjuntak, SH, MH, CFRA dan Kapolres Tapsel AKBP.Roman Smaradhana Elhaj, SH, SIK, MH turut serta menghadiri Seminar Kepemudaan dan Deklarasi Anti Anarkis, Jum’at (23/10/2020) yang digelar oleh DPD KNPI Tapsel sekira pukul 14.00 WIB di Aula Kantor Bupati Tapsel.

Pelaksanaan kegiatan Seminar Kepemudaan dan Deklarasi Anti Anarkisme oleh DPD KNPI Tapanuli Selatan mengambil Thema Peran Pemuda dalam mengimplementasikan Nilai Sumpah Pemuda Dimasa Covid – 19.

Kegiatan di awali dengan pembukaan oleh Protokol dan menyanyikan lagu Indonesia Raya serta Doa dipimpin oleh Ketua MUI Tapanuli Selatan KH.Ahmad Ghozali Siregar

Ketua KNPI Hajrul Anwar Siregar menyampaikan kata sambutan bahwa kegiatan Deklarasi Anti Anarkisme diharapkan kepada generasi muda dan calon – calon pemimpin Negeri jangan sampai ada tindakan Premanisme di Bumi Dalihan Natolu Tapanuli Selatan.

Kemudian Bupati Tapsel H.Syahrul M.Pasaribu, SH  menyampaikan dua hal penting yang harus di perhatikan pada saat ini yaitu Pertama bagaimana kita bersatu dan bangkit dalam menghadapi pandemi Covid 19 pada saat ini dan ini diharapkan agar kita semua mengikuti Protokol Kesehatan.

Kemudian menyikapi Pemilu yang akan datang dan terkait bagaimana sikap kita terhadap Undang-Undang Omnibus Law dan kita menyikapi pada saat menyampaikan Aspirasi ini kita harus ikuti aturan yaitu jangan Anarkis, supaya situasi Aman dan Kondusif.

Kedua bagaimana pergerakan KNPI untuk mampu menyikapi hal tersebut dan tentunya tidak boleh melakukan tindakan Anarkis, sesuai dengan Deklarasi yang telah di ucapkan Cinta Damai.

Ketua Komisi Kejaksaan RI DR.Barita Simanjuntak, SH, MH, CFRA menyampaikan terimakasihnya kepada penyelenggara Seminar dan terimakasih kepada KNPI Tapsel yang sudah berani menyatakan Anti Anarkis.

Dan kita perlu Refleksi Sumpah Pemuda yaitu diantaranya Tanah air satu, Bangsa satu dengan hal tersebut tentunya kita harus Bersatu dan menghilangkan perbedaan atau berkotak kotak dan Reflelansinya untuk Tapanuli Selatan adalah Budaya Dalihan Natolu dan Musyawarah untuk mufakat dan adanya saling menghormati antara yang muda dengan yang Tua.

KNPI Tapsel harus bisa menempatkan diri dan terlebih Pemuda Tapsel atau KNPI harus ikut menjaga situasi untuk tetap kondusif. Pemuda KNPI dan mahasiswa harus lebih matang dalam menghadapi kebijakan pemerintah dan jangan Anarkis pada saat menyampaikan Aspirasi.

” Kalau kita menyampaikan sesuatu harus melalui dialog dan sesuai dengan Tata cara dan jangan menyampaikan sesuatu dengan Anarkis. Pemuda mahasiswa harus mebekali diri, dan mencerdaskan wawasan serta jadi lah dewasa yang intelektual dan cerdas,” tegas Ketua Komisi Kejaksaan RI.

Kegiatan seminar kepemudaan dan Deklarasi Anti Anarkis diselingi dskusi dan tanya jawab.

Sementara itu Kapolres Tapsel AKBP.Roman Smaradhana Elhaj menyampaikan bahwa Polres Tapsel terbuka menerima masukan dari seluruh Elemen masyarakat, tidak hanya berkaitan tentang masalah perjudian namun juga terhadap Tindak Pidana Narkoba yang berada di Wilkum Polres Tapsel.

Kegiatan ditandai dengan penyerahan Deklarasi Cinta Damai dan Anarkisme oleh Ketua DPD KNPI Tapanuli Selatan didampingi Ketua MUI , Ketua Forkala dan Ketua BSPP kepada Kapolres Tapanuli Selatan AKBP.Roman Smaradhana Elhaj dan kepada Ketua Komisi Kejaksaan RI dan Sekertaris Komjak.

Selama pelaksanaan kegiatan Seminar Kepemudaan dan Deklarasi Anti Anarkisme DPD KNPI Tapanuli Selatan tetap memperhatikan Protokol Kesehatan.

Turut mendampingi Ketua Komisi Kejaksaan RI antara lain Sekretaris Komisi Kejaksaan RI Tyas Widiarto, SH, MH, Kasdim 0212/TS Mayor Inf.Dedi Iskandar yang mewakili Dandim 0212/TS, Sekretaris Daerah Tapanuli Selatan Drs.Parulian Nasution, MM, Ketua Majelis Amanat USU Drs.H.Panusunan Pasaribu, MM, Ketua Majelis Ulama Indonesia Tapanuli Selatan KH.Ahmad Ghojali Siregar.

Kemudian Komisioner KPU dan Bawaslu, Pimpinan Organisasi Keagamaan, Tokoh Agama, Tokoh Adat, Para Kepala Desa se-Tapanuli Selatan dan Pimpinan Kepemudaan se-Tapanuli Selatan.

(Saragih).