Tapanuli Selatan – Salah satu faktor pendukung kualitas anak didik bangsa adalah sarana dan prasarana bangunan sekolah yang memadai sebagai tempat untuk belajar (menimba ilmu). Namun hal ini tak ditemukan di SDN 100220 Simaronop,Kecamatan Angkola Selatan, Kabupaten Tapsel. Kondisi bangunan SDN 100220 Simaronop ini cukup memprihatinkan bagaikan kandang kambing yang tak terawat. Sehingga dikhawatirkan siswa-siswinya tak nyaman untuk belajar dan menimbulkan efek buruk bagi anak didik.
Salah seorang warga Simaronop, H mengatakan kepada media Indeks News.com, Kamis (13/7/2023) di Angkola Selatan, bahwa sekolah dasar tersebut sebenarnya tak layak lagi untuk tempat belajar anak-anak yang ingin menuntut ilmu. Dinila selama kepemimpinan Kepala Sekolah Roslia Tumanggor, SPd kurun waktu 3 tahun lebih tak merasa prihatin dan tergugah hatinya melihat kondisi sekolah yang ia pimpin ini.
Padahal diperkirakan dana untuk operasional sekolah yang digelontorkan Pemerintah Pusat sebenarnya bisa dipergunakan untuk keperluan rehab kecil untuk kelancaran proses belajar mengajar di sekolah tersebut. Namun di pertanyakan hati nurani dari Kepala Sekolah Roslia Tumanggor yang tak mau berbuat apa-apa.
Katanya lagi, bayangkan saja, seluruh lantai ruangan kelas SDN Simaronop ini berlantai tanah dan kaca jendela dua pertiga pecah dibiarkan begitu saja tanpa ada perbaikan. Serta plafon atap ruangan kelas banyak yang berlobang dan retak yang sewaktu -waktu dapat menimpa siswa-siswi di ruangan kelas.
” Gimana mau nyaman belajarnya bang, seluruh lantai ruangan kelas berlantai tanah dan kaca jendela yang pecah serta plafon yang berlubang dan retak, yang sewaktu-waktu dapat menimpa anak didik ,” katanya.
Tak hanya itu, cetus H lagi, jika musim penghujan, SDN 100220 Simaronop bagikan lokasi trayek lintasan motor cross, dibiarkan becek, berlumpur dan kotor. Sehingga menambah nilai plus sekolah ini bagaikan sekolah yang dibiarkan untuk mencetak anak didik yang kotor.
Diketahui lagi darinya, selama kepemimpinan Roslia ini tak pernah melibatkan Komite Sekolah yang seharusnya menjadi mitra Sekolah tersebut untuk memajukan pendidikan. Termasuk dalam rapat hal dana bos, dan dana untuk siswa miskin lainnya.
” Parahnya lagi, komite sekolah tak pernah dilibatkan dalam segala hal untuk kepentingan sekolah, sehingga monopoli kekuasaan kepala sekolah ini sangat jelas terlihat untuk kepentingan pribadinya ,” tandas H kepada media Indeksnews.com.
Ditambah lagi, Kepala SDN 100220 Simaronop ini sama sekali tak pernah membagikan buku yang bersumber dari dana bos untuk anak didiknya di sekolah.
Warga ini pun berharap kepada pihak berwenang untuk segera menyelidiki kondisi sekolah ini termasuk penggunaan dana bos dan dana yang lainnya. Kemudian untuk Dinas Pendidikan Kabupaten Tapsel agar bertindak tegas atas prilaku Kepala Sekolah SDN 100220 Simaronop ini, dan bila perlu untuk diberlakukan pemecatan.(Saragi).