Madina-Kisah Jul Makmur yang tinggal Sebatang Kara di gubuk reot, ini adalah salah potret Kemiskinan di negeri ini, dan hingga saat ini masih banyak hal seperti ini merundung sebagian warga indonesia, tak terkecuali bapak Paruh Baya ini yang terpaksa harus menjalani hidup dalam kemiskinan.
Jul Makmur Usia paruh baya, ia tinggal sebatang kara tanpa kasih sayang dari keluarganya, bahkan diketahui, anaknya pun juga tidak berada disisinya sejak berpisah dengan istrinya, namun untung masih ada orang yang berbaik hati menawarkan tempat tinggal gubuk kecil di kebun coklat dengan ukuran dua kali dua meter.
Saat awak media menyambagi tempat tinggal bapak paruh baya itu di desa Pidoli Lombang, Kecamatan Panyabungan, Kabupaten Mandailing Natal, pada Kamis (22/7/21), Jul Makmur adalah seorang ayah paruh baya berusia (43) yang tinggal sebatang kara tanpa sentuhan kasih sayang daripada anak-anaknya, sementara istrinya telah menikah dengan orang lain.
“Saya tinggal di gubuk ini sekitar sebulan yang lalu, sebelum disini saya tinggal di gubuk sebelah sejak saya sakit sekitar sepuluh tahun lalu “ujarnya, sekitar tahun 2008 saya sakit dan sejak itu istri saya pergi meninggalkan saya, lalu kabarnya menikah dengan orang lain, kami dikaruniai tiga anak, yang paling tua ikut kerja jualan sama orang dan yang dua ikut bersamanya.
Sejak sakit Asma, saya tidak bisa berbuat apa apa lagi, kadang saya paksa untuk kerja mengambil kelapa dengan monyet, tujuh sampai sepuluh langkah harus berhenti karena kondisi pisik yang tidak memungkinkan, ingin berobat tapi tidak punya uang untuk menutupi biaya kebutuhan hidup, sementara kartu bpjs pun sudah hilang “tuturnya
Dengan kondisi seperti ini, untuk menutupi kebutuhan makan sehari hari saya hanya mengandalkan belas kasihan dari kerabat dan tetangga “tutupnya
(Red)