Bupati Madina Melayat Ke 12 Rumah Duka Korban Longsor Tambang

537
Bupati Madina
Bupati Madina (HM. Jakfar Sukhairi Nasutiom) saat Melayat di salah satu Rumah Duka Korban Longsor Tambang emas..

Madina – Bupati Madina (HM Jafar Sukhairi Nasution), Melayat ke rumah duka korban Tambang emas liar di desa Simpang Bajole dan Banjar Limabung, Kecamatan Lingga Bayu, kabupaten Mandailing Natal, pada Jumat (29/04/22) pagi.

Bupati Madina
Bupati Madina (HM Jafar Sukhairi Nasution) hadir bersama Kepala Dinas Sosial Madina (Dedi Hermansyah), Kepala BPBD Madina (Edi Sahlan), Kapolres Madina (AKBP Muhammad Reza) dan sejumlah pejabat Forkompimca Lingga Bayu.

Bupati Madina (HM Jafar Sukhairi Nasution) hadir bersama Kepala Dinas Sosial Madina (Dedi Hermansyah), Kepala BPBD Madina (Edi Sahlan), Kapolres Madina (AKBP Muhammad Reza) dan sejumlah pejabat Forkompimca Lingga Bayu.

Sukhairi menyampaikan keprihatinannya atas musibah tersebut dan mungucapkan turut berduka cita atas nama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Madina. Sukhairi berharap agar keluarga bisa bersabar menerima cobaan tersebut, dan Rencananya 12 korban dalam peristiwa tersebut akan dimakamkan hari ini di pemakaman umum desa tersebut.

“Korban ternyata tertimbun, semuanya ibu-ibu dengan banyak anak, ada yang empat ada yang enam, kami dari pemerintah sangat prihatin dan mengucapkan turut berduka cita kepada 12 keluarga korban,” ungkap Sukhairi.

Menurut Sukhairi, korban pada Kamis (28/04/22) sore, sekitar pukul 16.00 WIB sedang melakukan aktivitas mencari butiran-butiran emas secara tradisional atau mendulang pada lobang tambang emas milik orang lain. Tanpa diduga dinding lobang mengalami longsor dan menimbun para warga tersebut.

“Kegiatan Dompeng (menambang emas dengan mesin air merk dompeng) pengambilan emas dengan cara manual ada alat dompeng, tanpa disadari mungkin terjadi longsor dan mereka tertimbun, barang kali cuma 10-15 menit, tapi sudah kehabisan oksigen dan meninggal dunia,” lanjut Sukaiti.

Rencananya 12 korban tersebut akan dimakamkan hari ini di pemakaman umum desa. Sembilan korban adalah warga desa Bandar Limabung dan tiga lainnya warga desa Simpang Bajole.

Sukhairi menambahkan, Pemkab Madina sudah berulang kali meminta masyarakat agar tidak melakukan aktivitas penambangan tanpa izin karena sangat berbahaya bagi nyawa dan lingkungan.

Namun hingga hari ini tambang emas liar masih marak. Bupati Madina itu menduga hal tersebut sangat berkaitan dengan desakan ekonomi.

“Sudah beberapa kali Pemkab Madina menyampaikan, bahkan saya langsung sudah mengimbau masyarakat dan Kapolres juga langsung mengimbau kepada masyarakat untuk menghentikan kegiatan tambang tanpa izin karena kegiatan tersebut sangat berdampak dan beresiko. Namun, karena ekonomi banyak masyarakat masih melakukan aktivitas tersebut,” pungkas Bupati.

(Red).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini