Padangsidimpuan – Keterlaluan, pengadaan barang dan jasa pada item pengadaan 150 buah bola lampu hemat energi Tahun Anggaran (TA) 2020 pada UPT PSDA Batang Angkola di Padangsidimpuan sangat dipertanyakan sekali.Mengapa tidak pengadaan 150 buah bola lampu hemat energi yang dibeli memakan biaya sampai dengan Rp 10.150.000 di sebutkan dengan entengnya Kepala UPT PSDA Batang Angkola Datsur Hasibuan kepada wartawan yang mengkonfirmasinya telah dikembalikan atau R3.
Hal ini disebutkan Kepala UPT PSDA Batang Angkola Datsur Hasibuan dari Medan kepada wartawan, saat di konfirmasi wartawan via whats app, Senin siang (30/8/2021).Sementara dari informasi diperoleh, Datsur Hasibuan tidak diketahui dalam rangka apa berada di Medan sementara dirinya diketahui bertugas di UPT PSDA Batang Angkola di Padangsidimpuan.
Saat ditanyakan kepada Kepala UPT PSDA Batang Angkola tentang bukti pengembalian anggaran pengadaan 150 buah bola lampu tersebut, dirinya tak mau membalas whas app wartawan.Sehingga menimbulkan dugaan adanya permainan untuk “menelan” uang negara ini, meskipun terbilang sedikit.
Kemudian wartawan juga menunjukkan bukti data yang diperoleh terkait pengadaan bola lampu tersebut dengan mengirimkannya kepada Kepala UPT PSDA Batang Angkola.
Pengadaan barang dan jasa tahun anggaran 2020 UPT PSDA Batang Angkola di Padangsidimpuan yaitu, pengadaan bola lampu- bola lampu hemat energi 18 Watt sebanyak 50 buah dengan harga satuan @ Rp.28.000 total harganya Rp 1.400.000.
Kemudian bola lampu hemat energi 23 Watt sebanyak 50 buah dengan harga satuan @ Rp.23.000 total harganya Rp 1.750.000.Dan bola lampu hemat energi 45 watt dengan harga satuan @ Rp 148.000 total harganya Rp.7.400.000.
Namun Kepala UPT PSDA Batang Angkola Datsur Hasibuan mengatakan jikalau terkait ini, wartawan bisa konfirmasi kepada penerima barang atau bendahara saja, karena dirinya mengatakan sudah mengkonfirmasi kepada mereka berdua.
” Kalau terkait ini, sama penerima barang,juga bisa pak,” ujar Datsur via whats app.
” Untuk jelasnya sudah saya konfirmasi bendahara dan pengadaan barang, langsung aja pak,” sebutnya lagi.
Dan anehnya lagi, saat di tunjukkan kepada Kepala UPT PSDA Batang Angkola, banyaknya ruangan yang tidak memakai bola lampu, Datsur Hasibuan tak berani menjawabnya via whats app.
Beberapa saat kemudian, wartawan ditemui dua orang yang mengaku bendahara Kantor UPT PSDA Batang Angkola bernama Lindung di parkiran Kantor tersebut dengan tidak menunjukkan sopan santuan sebagai ASN.
Beberapa kali, wartawan mempersilahkan untuk duduk dulu di kursi yang ada diparkiran, namun Bendahara ini tak mau duduk dan malah duduk di jok sepeda motor persis didepan wartawan.
” Duduk dulu bang, biar kita enak ngomongnya,” ujar salah satu wartawan sembari memberikan tempat duduk.
Kemudian Bendahara yang diketahui baru menduduki jabatannya ini langsung memberitahukan bahwa pengadaan bola lampu itu semua telah dikembalikan semuanya dan masalah komputer barangnya ada sembari mengajak wartawan untuk melihat kedalam.
Ketika wartawan ingin mempertanyakan bukti pengembalian itu, Bendahara ini langsung berdalih bahwa bukti nya ada di Dinas Sumber Daya Air, Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Sumatera Utara.
” Itu sudah R 3 atau pengembalian, buktinya ada di Dinas Provinsi,” katanya.
Namun wartawan belum begitu percaya, karena bukti foto copy pengembalian tersebut tidak diperlihatkan sama sekali.Ini akan menimbulkan asumsi yang buruk untuk kinerja UPT PSDA Batang Angkola di Padangsidimpuan.
Kepada pihak terkait Poldasu dan Kejatisu agar menyelidiki kasus pengembalian ini, dan Dinas yang ada di Provinsi Sumatera Utara di Medan, agar dapat menindak dan mengevaluasi ASN nya yang bermain dugaan korupsi dan yang bertindak tidak bersopan santun.(Sar/Tim).
