Sibolga – Konsumen di PLN Cabang Sibolga komplain karena nomor ID pelanggan dicabut secara sepihak. Akhirnya kedua warga itu pun tidak dapat membayar tagihan pemakaian listriknya.
Kejadian ini membuat warga di Kota Sibolga resah dengan tingkah PLN Cabang Sibolga yang bertindak sesuka hati terhadap konsumen.
Rommy Pasaribu mengatakan, bahwa sudah hampir 1 bulan ID milik mertuanya (konsumen PLN Sibolga) dicabut tanpa alasan yang jelas.
“Saya tidak dapat membayar tagihan listrik kami, alasan tempat membayar, bahwa ID kami sudah tidak terdaftar, saya bingung entah apa maksud dari PLN Sibolga ini, saya tidak tahu harus melapor kemana persoalan ini pak,” ucapnya, Jumat (1/7).
Rommy mengaku, tindakan PLN Sibolga dengan semena-mena mencabut ID Pelanggan PLN hanyalah modus, sebagaimana yang sudah dirasakan konsumen PLN yang lain.
“Saya pernah dengar, ada pelanggan yang meterannya rusak, kemudian dilaporkan ke PLN, lalu pihak PLN mencabut meteran tersebut, dan saat pemasangan konsumen langsung ditagih uang listrik sebesar Rp 1 juta lebih, kita bingung dasar penagihannya bagaimana, dan apa sebelumnya ada perjanjian kepada pelanggan akan membayar tagihan sebesar Rp 1 juta saat dipasang,” beber Rommy.
Selain itu, Rommy juga mengingatkan Kepala PLN Cabang Sibolga lebih baik berhenti dari jabatannya jika tidak mampu menyelesaikan persoalan seperti ini. Karena menurutnya, perbuatan PLN ini adalah jebakan yang mematikan terhadap pelanggan.
“Berhenti saja jadi Kepala PLN kalau tak mampu memberikan pelayanan terbaik bagi para pelanggan, jangan buat resah konsumen lah. Kita tidak minta dibebaskan arus, katanya pasang meteran pra bayar, sudah kita tanyakan, tapi sekarang belum juga dipasang,” pungkasnya.
Hal serupa juga dirasakan Titin Simanullang, yang beralamat di Perumahan Anugerah Pelangi III. Dirinya juga kecewa dengan sikap dari pihak PLN Sibolga yang membebaskan arus secara sepihak.
“Tidak terima nya kami saat mau pembayaran meledak mencapai 1 juta rupiah. Jadi pertanyaannya siapa yang meminta dibebas aruskan, tapi meteran sampai berbulan-bulan tidak diganti dengan pascabayar (token). Jadi datang saja surat pemberitahuan tagihan pembayaran yang diluar dugaan,” kesalnya.
Sementara kedua pelanggan sebelumya sudah pernah mendatangi kantor PLN Sibolga diminta agar dilakukan pemasangan meteran pascabayar. Namun hingga sampai sekarang belum diindahkan.
Ketika wartawan ingin konfirmasi ke pihak PLN Sibolga, security yang berada di Pos mengatakan bahwa humas bernama Marphin Tanjung sudah pensiun.
“Gimana bang bapak itu sudah pensiun jadi belum ada yang menggantikan dia,” kata Securty di Pos Satpam. (Syaiful)