Labuhanbatu-Jalan Lintas Sumatera N2 hingga N4 Labuhanbatu, Rawan Laka Lantas karena ratusan ternak lembu bebas berkeliaran, yang mengancam para pengguna jalan dan untuk itu pemkab perlu Peraturan Daerah (Perda) penertiban hewan peliharaan, Pasalnya peristiwa serupa tidak jarang di temukan di lokasi yang sama dan sudah sering mengakibatkan laka lantas bagi pengguna jalan
Pantauan wartawan media ini, Senin (16/05/2022) di lingkungan N2 hingga N4, saat Jalan lintas dipadati para pengguna jalan yang akan balik dari mudik karena suasana hari raya, justru ratusan ternak lembu berkeliaran dijalan, dan mengakibatkan seorang pengendara roda dua berinisial NA (51) sempat tergelincir dan masuk beram karena mengelakkan lembu yang berbaris disepanjang jalan lintas di N3, bukan hanya di pinggir namun puluhan lembu justru asik jalan di tengah jalan lintas tersebut.
Terkait Hewan ternak lembu yang bebas berkeliaran di Jalan lintas sumatera sepanjang lingkungan N2 hingga N4 Kabupaten Labuhanbatu ini, tampak kerumunan ratusan lembu tersebut tidak hanya di satu tempat namun bertumpuk tumpuk, tanpa ada terlihat pengawasan dari pemiliknya, milihat peristiwa tersebut awak media ini mencoba mengkonfirmasi Humas Pemkab atau Kadis Kominfo Labuhanbatu Awaluddin, namun hingga berita ini dimuat dan diterbitkan serta disajikan kehadapan pemirsa, yang bersangkutan tidak juga memberi tanggapan atau penjelasan apa apa
NA (51) Warga Tembusai Kabupaten Rokan Hulu Riau itu, menceritakan saat dia berboncengan dengan istrinya hendak pulang ke tembusai, yang baru mudik lebaran dari kampung halamannya mengunjungi sanak saudara di kisaran, sesampainya di jalan lintas N3 tiba tiba dikejutkan segerombolan lembu di jalan naik turun menikung, dan harus mengelak ke beram yang agak suram, dari badan jalan untuk menghindari tabrak lembu lembu tersebut
“Itu kan jalan menanjak tiba tiba menurun dan tikungan bang, saya melaju dengan kecepatan di spidometer Honda Supra berkisar rata rata 50 km per jam, setelah arah menurun tikungan ternyata jalan dipadati lembu, ya saya elak ke kiri bang, hingga kami masuk ke beram yang agak suram ini,” ungkap NA (51) sambil membersihkan kakinya dan tangan istrinya yang lecer lecet karna tergelincir saat mengelak ke beram yang agak juram tersebut
Demikian Kepala Desa N3 saat dikonfirmasi lewat telepon genggamnya, terkait penertiban atau sosialisasi yang pernah dilakukan pihak Desa terhadap warganya yang memelihara ternak lembu, tentang bahaya bagi pengguna jalan jika di bebaskan di Jalan lintas yang digunakan pengguna jalan antar provinsi, yang dilalui atau menghubungkan ke provinsi Riau hingga bengkulubdan jawa, serta arah medan dan aceh, terlebih suasana hari raya.
Kepala Desa N3 itu tidak dapat dihubungi, dan hal ini menandakan betapa sepelenya Pemerintah setempat terhadap keselamatan manusia atau warga, sebab kejadian tersebut tidak hanya terlihat sekali atau dua kali, namun hampir sabn hari, dan bukan hanya srkali memakan korban namun sudah berkali kali, mulai dari laka karna mengelakkan lembu, hingga menabrak lembu tersebut di badan jalan. Dan kemudian setelah tertabrak tidak satu pun pemilik lembu yang mengaku, sehingga lembu seakan lembu misterius.