Medan- Gerak cepat (gercep) langsung dilakukan Wali Kota Medan Bobby Nasution guna mencegah penyebaran varian baru Covid-19 di Kota Medan. Salah satu upaya yang dilakukan dengan memerintahkan Dinas Kesehatan Kota Medan untuk melakukan tracing, terutama terhadap keluarga pasien yang diduga positif terpapar Omicron tersebut.
Perintah tracing dilakukan Bobby Nasution setelah mendapat kabar ada warga Medan yang tengah melakukan perjalanan ke Jakarta diduga positif terkonfirmasi Omicron. Dikatakan Bobby Nasution, berdasarkan hasil pemeriksaan swab PCR yang telah dilakuka , istri dari pasien yang diduga positif Omicron ternyata negatif. Si istri sudah kembali ke Medan, sedangkan suaminya masih melakukan isolasi di Jakarta
“Satu hari sebelum kontak erat dan pulang ke Medan, istrinya sudah dicek dan hasilnya negatif. Begitu sampai Medan, telah melakukan karantina mandiri dalam beberapa hari. Kemudian kita cek kembali dan hasilnya juga negatif. Selain istrinya, kita juga melakukan pengecekan kepada tujuh kontak erat lainnya dan hasilnya sama negatif juga,” kata Bobby Nasution baru-baru ini.
Selain itu, Bobby Nasution juga langsung gercep mendatangi Rumah Sakit Royal Prima Jalan Ayahanda Medan beberapa hari lalu, begitu mendapat informasi seorang Warga Negara (WN) Inggris positif Covid-19 dan disebut-sebut bergejala varian Omicron. Namun setelah bertemu dengan pihak rumah sakit, WN Inggris itu pun belum bisa dipastikan positif Omicron.
“Kita masih menunggu hasil pemeriksaan yang dilakukan Balitbangkes Kemenkes RI di Jakarta. Yang pasti WN Inggris tersebut positif Covid-19, tapi kita belum mengetahui varian apa,” ungkap Bobby seraya menegaskan, Pemko Medan melalui OPD terkait terus meningkatkan penanganan Covid-19 guna mencegah penyebaran varian Omicron di Kota Medan.
Sementara itu Kadis Kesehatan Kota Medan Taufik Ririansyah menyampaikan, Dinas Kesehatan (Dinkes) telah menyiapkan berbagai langkah untuk mencegah varian Omicron masuk. Salah satunya, ungkapnya, meningkatkan kewaspadaan seperti melakukan tracing apabila menemukan kasus Covid-19. “Selama menunggu hasil tracing yang dilakukan, pasien dan orang-orang terdekat harus melakukan isolasi,” kata Taufik.
Disamping itu, lanjut Taufik, guna meminimalisir penyebaran Covid-19, Dinkes juga gencar melakukan vaksinasi, khususnya bagi para lanjut usia (lansia) dan anak usia 6-11 tahun sehingga cepat membentuk herd immunity. Saat ini, ungkapnya, capaian vaksinasi untuk lansia 53,79 persen dari 60 persen target yang telah ditetapkan.
Sedangkan untuk anak usia 6-11 tahun, jelas Taufik, sesuai aturan dari Pemerintah Pusat sudah bisa dilakukan. “Vaksinasi lansia dan anak akan terus gencar kami sehingga memenuhi target,” sebut Taufik.
Selanjutnya, kata Taufik, mereka juga telah menyiapkan tempat isolasi terpusat (isoter) apabila sewaktu-waktu dibutuhkan. “Kita mulai siaga dari sekarang. Begitu ada pasien positif langsung diisolasi. Jangan sampai tidak diisolasi karena nanti takutnya menyebar dan lebih banyak lagi yang akan kita tracing,” paparnya.
Langkah ini, terang Taufik, dilakukan agar dapat meminimalisir penyebaran Omicron di Kota Medan. Begitu mereka mendapatkan informasi ada yang diduga terpapar Omicron , langsung dilakukan tracing secepatnya. “Selain pasien beserta keluarganya, tracing juga kita lakukan terhadap orang-orang telah melakukan kontak erat dengan pasien Omicron tersebut” jelasnya. (Ozi)