Satika Simamora, Seorang Pemimpin Feminisme Selalu Bisa Masuk Melalui Kasih dan Membuat Solusi Dari Mengasihi

1154
Pemimpin
Tapanuli Utara- Jumlah pemimpin wanita yang ada hingga saat ini di Indonesia masih sangat minim dibandingkan dengan pemimpin laki-laki. Bahkan beberapa kalangan memandang bahwa kehadiran pemimpin wanita menjadi suatu permasalahan tersendiri.

Namun pada dasarnya, perempuan juga memiliki hak yang sama dengan laki-laki terutama dalam menduduki kursi kepemimpinan. Namun pada praktiknya masih banyak stereotip yang beranggapan bahwa ketika wanita menjadi seorang pemimpin maka ia akan mengungguli laki-laki.

Dengan alasan tersebut, Gerakan Mahasiswa Karya (Gema Karya) memprakarsai seminar dan dibuka oleh Wakil Bupati Tapanuli Utara Sarlandy Hutabarat, didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesra Parsaoran Hutagalung, Kepala KB Sudirman Manurung, Kabag Prokopimda Sasma Situmorang, beberapa pimpinan Perangkat Daerah dihadiri Wakil Ketua TP. PKK Marsaulina Lumbantobing, Ketua Asosiasi UMKM Ujiana Sianturi, Pegiat Isu Perempuan Insty R Manalu, Ketua Gema Karya Taput Putra Hutajulu, para perempuan dari berbagai profesi, organisasi dan komunitas serta beberapa stakeholder, bertempat di Gedung Kesenian Sopo Partungkoan Tarutung, Sabtu (16/10/2021).

Tampil sebagai pembicara, Satika Simamora yang menjabat sebagai Ketua TP. PKK, Bunda PAUD Taput, Ketua Yayasan Kanker Indonesia Taput dan Ketua Dekranasda Taput mengawali dengan melantumkan lagu yang berjudul ‘Hu Haholongi Do Ho’ untuk menggugah peserta sekaligus menjadi topik paparannya.

“Semoga dengan adanya seminar ini menjadi titik awal untuk perubahan lebih baik, kedepannya kita harapkan kaum perempuan menjadi saluran kasih bagi sekitar kita. Lakukan hal yang positif dalam kehidupan kita, pasti akan memunculkan ‘Feminisme yang Seksi’. Sebagai ibu rumahtangga, perempuan harus menjadi panutan bagi anaknya agar generasi muda kita memiliki pikiran positif,”ujar Satika

“Kepemimpinan itu adalah bagaimana kita bisa memberikan solusi dalam kehidupan. Menjadi pemimpin harus dengan kasih sayang dengan cara menjukkan Apresiasi, tawarkan bantuan, bersikap fleksibel dan pengertian, siap untuk mendengarkan serta berikan pelatihan sesering mungkin,” lanjutnya

Dalam kesimpulan paparannya, Ketua TP. PKK menjelaskan bahwa pemimpin tidak harus seorang laki-laki saja tetapi peran kepemimpinan seorang wanita di era modern ini juga sangat dibutuhkan kiprahnya organisasi dipimpin oleh laki-laki.

Perkembangan zaman yang modern ini juga menuntut wanita untuk mampu menjadi seorang pemimpin dimana wanita dan pria memiliki gaya kepemimpinan yang berbeda, tidak selamanya wanita selalu dengan sikap feminisme dan pria dengan sikap maskulin namun ketika perempuan memimpin juga memiliki sisi feminisme dan maskulin.

“Laki-laki dan perempuan harus berjalan selaras dan saling mendukung ibarat kepala dan leher. Hidup itu simpel, yang penting kita berpikir dan berbuat positif karena pertanggungjawaban kita langsung kepada Tuhan Yang Maha Kuasa. Kita tidak tau apa yang akan terjadi kedepannya maka kita harus siap atas apa yang akan terjadi pada kita, biarlah kehendak Tuhan yang terjadi. Hidup ini perlu berserah diri, berdoa dan tetap fokus untuk melakukan sesuatu yang positif. Kita harus mampu memberikan solusi atas permasalahan di sekelilingnya, lakukan apa yang dapat kita lakukan demi kebaikan, jadilah saluran berkat yang dilatar-belakangi oleh rasa sayang,” pungkas Satika

Turut menjadi pembicara pada Seminar tersebut antara lain Insty R Malau yang merupakan penggiat issu perempuan serta Ujiana Sianturi selalu Ketua Asosiasi UMKM Sumut.

Sebelumnya Ketua Gema Karya Taput, Putra Hutajulu menjelaskan dalam laporannya kepada media ini,” Gemakarya Taput membuat seminar hari ini yakni untuk menambah kekayaan intelektual masyarakat tapanuli utara, dan kita berharap dengan menghadirkan pemateri yang kami anggap sebagai Tokoh dan pejuang perempuan terbaik, kita dapat mendapat metodologi sebagai landasan perjuangan Feminisme sesuai kultur dan dogma yang ada di tapanuli utara.

Kami Berharap Perempuan Tapanuli Utara semakin Baik dalam pemikiran dan Mental, untuk kemajuan Tapanuli Utara,” ungkap Putra yang di Amini oleh ketua Panitia Fransisco Sihombing yang juga di dampingi oleh Pedro Silalahi dan Heber Hutagalung.

Adapun peserta seminar yang mendaftar umum dengan cara online dari berbagai kalangan. (Henry)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini