Medan- Salah satu pasien Rumah Sakit Columbia Asia Jl. Listrik No 2A Medan, Sumatera Utara mengalami iritasi kulit, diduga salah obat. Hampir seluruh tubuh pasien Muhammad Ibnu Rafi (13) kulitnya terkelupas sejak Kamis (07/10/2021) lalu setelah melakukan Check Up dan pengambilan sampel darah.
Warga Indrapura itu juga sempat mendapat perawatan beberapa hari sampai hari Jumat (15/10/2021) sore, namun karena tidak ada reaksi penyembuhan pada anak Candra Wijaya tersebut, pihaknya harus pindah Rumah Sakit dengan penuh rasa kecewa terhadap rumah sakit Columbia Asia.
Diceritakan Candra Wijaya kepada awak media, bahwa sebelumnya anaknya yang bernama Muhammad Ibnu Rafi (13) mendapat perawatan operasi tulang belakang di rumah sakit Colombia Asia sebulan lalu.
“Anak saya operasi tulang belakang yang disebabkan jatuh waktu main motor cross sebulan yang lalu,” sebut warga Indrapura, Kab. Batu Bara.
Candra Wijaya membawa anaknya ke Rumah Sakit Colombia Asia, dan operasi tersebut berhasil, dengan hasil yang memuaskan. Setelah berhasil, Candra Wijaya membawa pulang anaknya dengan menghabiskan sekitar 160 juta.
Berjalan waktu 1 (satu) bulan, Candra Wijaya membawa anaknya kembali ke Rumah Sakit Colombia Asia untuk Check up, pada waktu Check up, Muhammad Ifnu Rafi diambil darahnya.
“Kami kembali lagi pada Rabu (06/10/2021) untuk melakukan check up dan Setelah diambil darahnya, anak saya ngedrop,” ujar Candra.
Setelah ngedrop, Rafi ditangani oleh Dr, dr Rini spesialis anak, yang sebelumnya Rafi di tangani oleh Dokter tulang.
“Dari ngedrop itu, Dokter yang tadi menyerahkan anak saya ke Dokter Rini spesialis anak, jadi penanggulangannya bukan kepada Dokter tulang lagi, tapi diserahkan kepada dokter anak,”ungkapnya.
Menurut Candra Wijaya, ketika anaknya ditangani oleh Dokter anak, kondisi Rafi semakin buruk, kulit badannya menjadi terkupas.
“Dokter anak itu prosesnya entah bagaimana, sehingga anak itu kulitnya ngelentek,” ujarnya.
Pihak rumah sakit menyebutkan kepada Candra Wijaya bahwa ada penyakit salah obat.
Lantas Candra bertanya kepada salah satu Dokter bahwa kesalahan pemberian obat tersebut kesalahan dari pihak Rumah Sakit Colombia Asia atau dari orang tua.
“Saya bilang salah obat itu salah kami atau salah dokter,” tanya Candra kepada pihak rumah sakit.
https://www.facebook.com/Neracanewscom/videos/164204439221802/
Vidio Keluarga Pasien
Namun pihak rumah sakit tidak mengakui kesalahan tersebut. “Dokter tersebut tidak mengakui,” kata Candra.
Dengan kejadian itu, Rafi menjadi tidak bisa duduk dan Candra Wijaya selaku orang tua merasa keberatan dan merasa kecewa, sehingga Candra Wijaya membawa anaknya untuk berobat ke Rumah Sakit lain.
“Dengan kejadian itu, anak saya tidak bisa duduk, jadi saya tarik pulang dan cari rumah sakit yang mampu. Saya keberatan, saya akan tuntut kemanapun, bila perlu saya ke Komnas HAM, karena kalian perusahaan Rumah Sakit besar melakukan pengobatan tidak profesional,” kesalnya.
“Saya akan pindahkan anak saya ke Rumah Sakit lain, saya kurang puas dengan pelayanan Rumah Sakit Colombia,” tutupnya.
Ketika hendak dikonfirmasi ke pihak Rumah Sakit Colombia Asia, Awak media mendapat pelarangan oleh Chief Security bernama Ismayadi yang bertugas di Rumah Sakit Colombia Asia.
“Petugas dari media itu surat tugasnya harus ada sama kita, jadi saya nanti koordinasikan ke dalam,” Sebutnya.
Walaupun awak media telah menunjukan surat tugas dan kartu pengenal kepada Ismayadi, pihaknya terus berkeras menghalangi awak media mendapat konfirmasi terkait kejadian yang dialami salah satu pasien rumah sakit Columbia Asia itu.
“Untuk izin masuk kedalam, itu kita yang memproses untuk masuk kedalam, kita harus minta surat tugasnya untuk meliput ke rumah sakit ini supaya kita bisa apa kan,” jelasnya.
Akibat penghalangan Chief Security bernama Ismayadi tersebut, awak media belum mendapat keterangan resmi terkait permasalahan salah satu pasien Rs. Columbia Asia bernama Muhammad Ibnu Rafi. (Afs)