Tapanuli Utara- Akademi Keperawatan Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara melaksanakan Capping Day di Gedung Kesenian Sopo Partungkoan Tarutung. Jumat (9/4/2021).
Sebanyak 73 mahasiswa dan siswi yang di angkat sumpahnya, terdiri siswa sebanyak 17 dan siswa sebanyak 56.
Kata Capping Day sendiri sudah tidak asing lagi di kalangan kesehatan dan perawat di dunia. Karena Capping Day merupakan salah satu tradisi yang masih dilakukan hingga saat ini. Dalam dunia pendidikan keperawatan di Indonesia, hampir semua sekolah keperawatan baik akademi melakukan Capping Day setiap tahun.
Dengan Capping Day, diharapkan mahasiswa dapat terus belajar, sehingga para lulusan Akademi Keperawatan memiliki kompetensi yang tinggi, baik tanggung jawab, teori, kemampuan, maupun penguasaan metode pendekatan komulatif. Dengan begitu mereka dapat menjadi calon perawat cerdas militan profesional.
Tampak hadir di acara Capping Day, ketua Akademi Keperawatan Pemkab Taput Sabungan Parapat.SH. SE. Direktur Akper Pemkab Taput. Nurlela M Nababan. S.Kep, M.KM. mewakili dari RSUD Dr.Karen Lumbantobing, Dinas Kesehatan Yang diwakili Dintar Hutabalian
Ketua Yayasan Akper Pemkab Taput Sabungan Parapat dalam sambutannya menyampaikan akper Pemkab Taput dimana mahasiswa selama masa studinya secara luring maupun daring, dan baru kali ini melaksanakan tatap muka. Sabungan juga mengapresiasi peran orang tua siswa dan siswi
“Penghargaan luar biasa sebagai orang tua yang berjuang untuk kesuksesan anak-anaknya untuk menimba ilmu di akper. baik secara intelektual, skill, attitude dan juga spiritual,” ujar Sabungan.
“Siswa siswi akademi perawat di harapkan bisa jadi pelopor pelopor kesehatan dan sosial, memiliki jiwa pengabdian yang tulus dan ikhlas,” tambah Sabungan
Sabungan juga mengucapkan terimakasihnya atas program aksi sosial yang di laksanakan ketua Yayasan Kangker Indonesia Cabang Tapanuli Utara Yang juga sebagai Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Taput Santika Simamora beberapa waktu yang lalu
“Aksi sosial kemanusiaan yang di laksanakan Ibu Satika untuk meringankan beban warga masyarakat yang kurang beruntung, di harapkan bisa meneladani siswa siswi untuk menjadi pelopor kesehatan dan kemanusiaan,” ujarnya
Sabungan menyebut perlunya dukungan dari orang tua siswa siswi maupun dari warga masyarakat umum tentang upaya Pemkab Taput mewujudkan UNTARA.
“Karena UNTARA sangat dibutuhkan oleh anak didik untuk melanjutkan studinya ke tingkat lebih tinggi, sebagai tenaga pendidik kita hanya rindu dengan pendidikan yang berkualitas, vokasi dan terampil, dalam hal dukungan mewujudkan UNTARA tidak tekanan dari siapapun atau kepentingan politik, ini murni kerinduan kita sebagai pendidik,” tukas Sabungan
Sebelumnya Direktur Akper Pemkab Taput Nurlela M Nababan melaporkan 3 orang mahasiswa dan siswi ditetapkan sebagai peraih prestasi terbaik dan penerima beasiswa KIP kuliah yakni, Juara I dengan IPK 3,53 atas nama Cici Windi Nababan, Juara II dengan IPK 3,47. Atas nama Dwi Kurnia Sari dan Juara III dengan IPK 3,38. Atas nama Nella Gipvany Tambunan.
“Dalam mempersiapkan SDM di era revolusi industri 4.0, kami selalu berupaya mendidik mahasiswa tidak banyak berkompetensi dalam bidang keperawatan, juga memahami teknologi secara holistik, memiliki keahlian manusiawi seperti empati.”ungkap Nurlela
“Kami juga telah melaksanakan Tracer Study sesuai dengan peraturan Kemendikbud setiap tahunnya mendata lulusan dan menjamin kualitas dari lulusan.” tuntas Nurlela.
Tampak acara Capping Day melaksanakan Prokes yang ketat dan teratur. (Henry)