Karo- Bupati Karo Terkelin Brahmana SH MH siap mendukung Latsitarda (Latihan Integerasi Taruna Wreda) Nusantara XLI para taruna dan taruni dari masing-masing sekolah kedinasan (Akmil, AAU, AAL, AKPOL dan IPDN) di wilayah Karo.
Bupati Karo Terkelin Brahmana menyampaikan hal itu sesudah mendengar paparan Dandim 0205/TK Letkol Kav Yuli Eko Hadyanto, saat menggelar rapat koordinasi, Rabu (3/3/2021) tdi ruang kerja Bupati Karo, Kabanjahe.
Hadir dalam pertemuan itu, Wakil Bupati Karo Cory Sriwaty Br Sebayang, Kepala Bappeda, Kadis Pendidikan DR Edi Surianta Surbakti MPd. Kadis Perkim Paksa Tarigan, Kadis PUPR Eduward Pontianus Sinulingga, Kadis DPMD Abel Tarawai Tarigan, Kadis Parawisata Munarta Ginting. Kadis Pertanian Metehsa Purba, Kabag Umum dan Perlengkapan Hotman Brahmana.
Menurut Terkelin, pada prinsipnya Pemkab Karo siap mendukung dan menfasilitasi selama kegiatan taruna/taruni Latsitarda di Karo. Sehingga ke depan, masing masing OPD membuat kerangka kegiatan dan saran masukan yang dapat bersentuhan dengan kedatangan Latsitarda. Agar kegiatan berlangsung nyaman.
Meskipun begitu, Terkelin Brahmana menyarankan agar sebelum dilakukannya kegiatan yang dimaksud, harus terlebih dahulu memperhatikan perkembangan penyebaran Covid-19. Serta tetap mengikuti Prokes.
Wakil Bupati Karo Cory Sriwaty Br Sebayang meminta OPD membuatkan rengiat (rencana kegiatan), walaupun skenario Latsitarda belum jelas tujuan arah penempatannya, apakah wilayah Mebidangro. Paling tidak sudah siap segala sesuatunya, jika sewaktu-waktu teralisasi di Karo.
Sementara itu, Dandim 0205/TK Letkol Kav Yuli Eko Hadyanto memaparkan, bahwa Latsitarda Nusantara ke XLI nantinya para taruna dan taruni dari masing-masing sekolah kedinasan, di antaranya Akmil, AAU, AAL, AKPOL dan IPDN akan menyebar ke wilayah Mebidangro. Di antaranya sesuai informasi ada ke Karo.
Sesuai data dan informasi, personel Latsitarda Nusantara 2021 ke wilayah Karo ada 220 orang. Rencananya upacara pembukaan Latsitarda Nusantara XLI/2021 akan berlangsung pada 7 April 2021 di Lapangan Benteng Medan atau di Dermaga Belawan.
Yuki Eko menguraikan, sasaran materi nonfisik berkaitan dengan penyuluhan, ceramah. Sedangkan untuk fisik berkaitan kegiatan bakti sosial dan perbaikan fasilitas sosial dan fasilitas umum. (Afs)