Pembangunan Pamsimas di Desa Banjar Aur Utara “Dinilai” Mubazir oleh Ketua PAC IPK Sinunukan

1373
Pamsimas
Ketua PAC IPK Sinunukan (Hairul Hasibuan),"Menilai" Pembangunan Pamsimas di Desa Banjar Aur Utara Kecamatan Sinunukan, Kab.Madina Tidak berguna (Mubazir).

Madina-Pembangunan Pamsimas TA 2019 di Desa Banjar Aur Utara kecamatan Sinunukan Kabupaten Mandailing Natal sampai sekarang tidak dapat di manfaat kan oleh masyarakat (Mubazir), kuat “dugaan” ajang Korupsi Itulah yang di sampaikan Hairul Hasibuan ketua PAC IPK sinunukan saat di jumpai awak media, Rabu (20/01/21) pukul14:30 wib.

Pamsimas
Foto Pamsimas yang di bangun di Desa Banjar Aur Utara, Kecamatan Sinunukan, Kab.Madina, yang dinilai Menjadi Ajang “Korupsi”.

Hairul juga menilai bahwa pembangunan Pamsimas di bangun pada tahun 2019 tidak trasparan “diduga” tidak ada papan proyek, anggarannya pun kita tidak tahu berapa,kalau di lihat dari bangunan nya mungkin anggarannya begitu besar sampai saat ini tidak dapat di pergunakan oleh masyarakat, “kuat dugaan” hanya menghambur hamburkan uang negara ucap nya

Tambah Hairul,selain ketua PAC IPK sinunukan saya juga sebagai masyarakat desa banjar aur utara sepengetahuan saya Pamsimas yang di bangun di tahun 2019 sampai saat ini tidak pernah berfungsi, padahal di desa kami ini sangat sulit mencari air yang bersih,harapan saya kepada dinas terkait agar menindak oknum yang “diduga” hanya manghambur hamburkan uang negara saja tidak dapat di manfaatkan oleh msyarakat sambil meng akhiri ucapan nya.

Di lain tempat, mencoba mengkonfirmasi sodik lewat via telpon untuk menanyakan tentang pamsimas 2019 dan berapa anggaran nya, beliau mengatakan “kalau terkait total anggaran Pamsimas kita kurang tahu karena kita hanya pihak ke tiga kita hanya jasa mengerjakan sumur bor,tapi terakhir mentok nya di arus listrik yang di sana tidak mampu dan udah beberapa kali di datangi pihak PLN ucap nya.

“Tambah sodik” untuk pengerjaan kita sudah selesai sesuai dengan kontrak nya,sumber energinya listrik yang KWH 2200 tarif sosial itu sudah terpasang cuman posisi trapol agak terlalu jauh dari pompa lentaran pompa nya dua hv kemungkinan gak mampu untuk narik.

Terkait untuk penambahan arus listrik memang harus kebijakan di tingkat desa contoh pengadaan genset karna itu tidak di tampung di anggaran karna di pamsimas bantuan hanya 70% yang 30% lagi partisipasi masyarakat atau gotong royong, sambil mengakhiri.

(Khairuman Nasution)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini