spot_img
spot_img
spot_img

Kapolda Sumut : SPPG dan Ketahanan Pangan adalah Investasi untuk Generasi Emas Indonesia 2045

Kapolda
Kapolda Sumut Irjen Pol Whisnu meresmikan SPPG Polres Tapteng.
Tapanuli Tengah – Dalam rangkaian kunjungan kerjanya di Kabupaten Tapanuli Tengah, Kapolda Sumut Irjen Pol. Whisnu Hermawan Februanto, S.I.K., M.H meresmikan Gedung Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Polres Tapanuli Tengah serta melaksanakan penanaman jagung di lahan ketahanan pangan Polres, Selasa (16/9/2025).

Peresmian ini menandai komitmen Polri untuk mendukung program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden Prabowo Subianto, sekaligus upaya nyata dalam mencetak Generasi Emas Indonesia 2045. Gedung SPPG Polres Tapanuli Tengah yang telah rampung 100% diproyeksikan dapat memberikan manfaat bagi 3.435 siswa.

Kapolda
Irjen Pol Whisnu bersama ibu melakukan penanaman jagung bersama PJU Polda Sumut

“SPPG ini adalah wujud nyata kepedulian Polri dalam mendukung program pemerintah. Dengan adanya dapur gizi ini, anak-anak dan ibu hamil akan mendapatkan asupan makanan sehat, sehingga kita bisa bersama-sama menekan angka stunting dan meningkatkan kualitas SDM bangsa,” ujar Kapolda.

Gedung SPPG tidak hanya berfungsi sebagai dapur umum penyedia makanan bergizi, tetapi juga sebagai pusat intervensi gizi, posyandu, kegiatan sosial, hingga edukasi masyarakat. Pengelolaannya melibatkan sinergi lintas sektor, mulai dari jajaran Polres, pemerintah daerah, hingga pelaku UMKM, kelompok tani, dan koperasi.

Usai peresmian, Kapolda melanjutkan kegiatan dengan penanaman jagung di lahan ketahanan pangan Polres Tapanuli Tengah. Program ini merupakan bagian dari dukungan Polri terhadap Swasembada Pangan 2025, sekaligus menjadi langkah strategis dalam memperkuat ketahanan pangan di daerah.

“Hari ini kita tanam jagung bersama sebagai simbol komitmen Polri mendukung swasembada pangan. Melalui langkah kecil ini, kita ingin menunjukkan bahwa Polri tidak hanya hadir menjaga keamanan, tetapi juga berperan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kata Irjen Pol. Whisnu.

Kapolda menambahkan, penanaman jagung ini juga diharapkan dapat membuka peluang ekonomi bagi masyarakat sekitar melalui kerja sama dengan petani lokal. Dengan begitu, ketahanan pangan dapat berjalan seiring dengan pemberdayaan ekonomi masyarakat.

Peresmian Gedung SPPG dan kegiatan penanaman jagung ini mendapat sambutan hangat dari Forkopimda, tokoh masyarakat, hingga warga sekitar. Kehadiran Kapolda bersama jajaran diharapkan menjadi inspirasi dan penguat semangat dalam membangun Tapanuli Tengah yang sehat, mandiri, dan sejahtera.

“Mari kita jadikan SPPG dan program ketahanan pangan ini sebagai simbol sinergi Polri dengan masyarakat. Dengan gizi yang baik dan kemandirian pangan, kita bersama-sama menyiapkan fondasi untuk Indonesia yang lebih kuat di masa depan,” pungkas Kapolda.(Dame/sar).

Kapolda Sumut Tekankan Respons Cepat dan Humanis, Polri Harus Jadi Wajah Kepercayaan Publik

Kapolda
Kapolda Sumut dan Kapolres Tapteng bersama personel Polres Tapanuli Tengah.
Tapanuli Tengah – Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol. Whisnu Hermawan Februanto, S.I.K., M.H., memberikan arahan dan bimbingan langsung kepada seluruh personel Polri khususnya Polres Tapanuli Tengah di Joglo Mako Polres, Selasa (16/9/2025). Kehadiran Kapolda dalam agenda kunjungan kerjanya ini disambut penuh antusias oleh jajaran kepolisian setempat.

Dalam sambutannya, Kapolda mengawali dengan mengajak seluruh personel untuk senantiasa bersyukur dan menjaga kebersamaan dalam melaksanakan tugas.

Kapolda
Irjen Pol Whisnu berikan penegasannya.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada personel Polres Tapteng atas dedikasi, loyalitas, dan kerja keras dalam menjaga stabilitas kamtibmas, termasuk pengamanan berbagai kegiatan masyarakat beberapa waktu terakhir.

“Saya bangga atas kerja keras rekan-rekan di Tapanuli Tengah. Pengamanan kegiatan masyarakat, termasuk unjuk rasa, dapat berjalan dengan aman, tertib, dan kondusif. Ini adalah bukti bahwa kalian bekerja dengan hati dan penuh tanggung jawab,” tegas Kapolda.

Lebih lanjut, Kapolda menyinggung kondisi geografis Kabupaten Tapanuli Tengah yang cukup unik, karena meliputi pulau, pantai, dan pegunungan. Kondisi ini, kata Kapolda, menuntut kesiapsiagaan ekstra dari setiap personel, apalagi dengan jumlah personel Polres Tapteng yang hanya 327 orang dan didukung 7 Polsek.

“Kita sadari jumlah personel belum ideal, tapi keterbatasan bukan alasan untuk mengurangi semangat pengabdian. Justru dengan saling mendukung, saling melengkapi, dan saling mengingatkan, kita bisa menjaga kepercayaan masyarakat,” ujarnya.

Kapolda menyampaikan bahwa berdasarkan data, kasus kriminalitas di Tapanuli Tengah masih didominasi oleh pencurian. Pada periode Januari hingga Agustus 2025 tercatat 142 kasus, meningkat 29% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ia menegaskan, banyak tindak kriminal yang bersumber dari penyalahgunaan narkoba.

“Narkoba adalah musuh bangsa. Tidak ada kompromi terhadap pelaku, pengedar, maupun pemakai. Polri harus menjadi garda terdepan dalam memberantas narkoba demi menyelamatkan generasi kita,” ujar Irjen Pol. Whisnu.

Menutup arahannya, Kapolda mengingatkan seluruh personel untuk bekerja bukan hanya karena perintah, tetapi karena kesadaran bahwa Polri hadir untuk rakyat.

“Kita adalah abdi utama bagi nusa dan bangsa. Kita berasal dari rakyat, bekerja untuk rakyat, dan kembali kepada rakyat. Mari jalankan tugas ini dengan hati dan semangat pengabdian tanpa pamrih,” pungkasnya.

Arahan tersebut disambut dengan tepuk tangan personel yang hadir, menandakan semangat baru dalam menjalankan tugas di wilayah hukum Polres Tapanuli Tengah.(Dame/Sar).

Kawal Demokrasi, Polda Sumut Latihan Penanganan Aksi Unras dengan Humanis

Sumut
Latihan penanganan Unras dengan Humanis dengan humanis.
Medan – Polda Sumatera Utara menggelar Latihan Gabungan Penanganan Massa Aksi Unjuk Rasa (Unras) pada 15–16 September 2025 di Lapangan Parkir Mapolda Sumut

Kegiatan ini melibatkan berbagai satuan kepolisian Polda Sumut mulai dari Dalmas, Brimob, hingga Intelijen, dengan tujuan meningkatkan kesiapsiagaan personel menghadapi dinamika aksi massa di wilayah Sumatera Utara.

Latihan ini disusun dengan beragam skenario, baik unjuk rasa damai maupun situasi anarkis, guna melatih keterampilan teknis, fisik, mental, serta memperkuat koordinasi antar-satuan di lapangan.

Pola yang dilaksanakan berdasarkan prosedur penggunaan kekuatan Polri sehingga setiap tindakan pengendalian dapat dilakukan secara proporsional, tegas, dan tetap menghormati hak-hak masyarakat dalam menyampaikan aspirasi.

Wakapolda Sumut Brigjen Pol. Rony Samtana, S.I.K., M.T.C.P., yang hadir langsung dalam kegiatan tersebut menegaskan pentingnya latihan gabungan ini sebagai bagian dari penguatan profesionalisme Polri.

“Pengendalian dan pelayanan aksi unjuk rasa bukan sekadar menghadapi massa, tetapi juga memfasilitasi apa yang disampaikan oleh pengunjuk rasa agar dapat diterima dan didengar oleh yang dituju pengunjuk rasa. Setiap tindakan personel harus terukur, sesuai aturan, serta mengedepankan profesionalisme,” tegas Wakapolda.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut Danpas Brimob I, Brigjen Pol. Anang Sumpena, S.H., bersama para Pejabat Utama Polda Sumut yang memberikan atensi langsung terhadap jalannya latihan.

Melalui latihan gabungan ini, Polda Sumut berharap setiap personel semakin siap, solid, dan profesional dalam menghadapi dan melayani unjuk rasa, sehingga keamanan, ketertiban, dan hak demokrasi masyarakat tetap terjaga.(Dame/sar/).

Tiba di Tapanuli Tengah, Kapolda Sumut Disambut Hangat Bupati dan Forkopimda

Kapolda
Bupati Tapteng Masinton Pasaribu menyambut Kapolda Sumut dan ibu.
Tapanuli Tengah – Suasana hangat menyambut kedatangan Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol. Whisnu Hermawan Februanto, S.I.K., M.H., bersama Ketua Bhayangkari Daerah Sumut, Ny. Mona Whisnu, serta rombongan Pejabat Utama (PJU) Polda Sumut di Bandara Dr. FL Tobing, Pinangsori, Kabupaten Tapanuli Tengah, Senin (15/9/2025) siang.

Tiba sekitar pukul 12.00 WIB, kedatangan Kapolda langsung disambut dengan penuh kekeluargaan oleh Kapolres Sibolga AKBP Eddy Inganta, S.H., S.I.K., M.H., dan Kapolres Tapanuli Tengah AKBP Wahyu Endrajaya, S.I.K., M.Si., bersama jajaran Forkopimda Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah.

Turut hadir dalam penyambutan tersebut sejumlah pimpinan daerah dan tokoh penting, di antaranya Danrem 023/KS Kolonel Inf. Jansen P. Nainggolan, M.Sc., Bupati Tapanuli Tengah Masinton Pasaribu, S.H., M.H., Wali Kota Sibolga Ahmad Sukri Penarik, serta unsur Forkopimda lainnya, termasuk jajaran TNI, Kejaksaan, DPRD, dan Bhayangkari.

Kapolda Sumut datang bersama jajaran PJU Polda Sumut, di antaranya para direktur utama reserse, intelijen, hingga Dansat Brimob, yang turut serta mendampingi dalam kunjungan kerja ini.

Setelah prosesi penyambutan resmi, Kapolda dan rombongan beristirahat sejenak di ruang VIP bandara sebelum menuju Mangga Dua Resto and Caffe untuk jamuan makan siang bersama.

Selanjutnya, sekitar pukul 14.00 WIB, rombongan bergerak menuju Pelabuhan Pelindo Kota Sibolga dan melakukan penyebrangan menuju Pulau Mursala menggunakan kapal Wira Fast 9. Sore harinya, rombongan kembali ke Kota Sibolga dan melanjutkan perjalanan menuju Hotel VIA di Tapanuli Tengah untuk beristirahat.

Kapolres Sibolga, AKBP Eddy Inganta, mengungkapkan rasa bangganya atas kunjungan Kapolda Sumut tersebut. “Kehadiran Bapak Kapolda bersama rombongan menjadi semangat baru bagi kami dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sekaligus memperkuat sinergi dengan pemerintah daerah dan seluruh unsur Forkopimda,” ujarnya.

Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung aman, tertib, dan lancar dengan pengamanan terbuka maupun tertutup yang dipimpin langsung oleh Wakapolres Sibolga Kompol Arifin Tampubolon, S.H., bersama jajaran PJU Polres Sibolga.

Adapun pada hari ini, Selasa (16/9/2025), Kapolda Sumut bersama rombongan dijadwalkan akan memberikan arahan langsung kepada jajaran di Polres Sibolga, sekaligus melakukan evaluasi terhadap situasi keamanan dan pelayanan publik di wilayah hukum Kota Sibolga dan Kabupaten Tapanuli Tengah.(Dame/sar).

 

Sejumlah Balita Terdampak Stanting Di Labusel Jadi Perhatian Kapolres

Stanting
Kapolres Labuhanbatu Selatan AKBP Aditya S P Sembiring, Sik.,MH, bersama Wabub Labusel Syahdian Purba, saat mengunjungi anak terdampak gizi buruk
Labuhanbatu Selatan-Balita yang terdampak stanting di Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel) jadi perhatian Polres Labuhanbatu Selatan bersama Pemerintah setempat, hal itu dikatakan langsung oleh Kapolres Labuhanbatu Selatan AKBP Aditya S P Sembiring, Sik.,MH, kepada sejumlah wartawan dan warga

Menurut AKBP Aditya, para balita yang terdampak stanting atau gini buruk, direncanakan akan segera dirujuk ke rumah sakit agar mendapatkan pemeriksaan serta perawatan secara gratis

“Kami bersama pemkab Labusel sedang mengunjungi balita terdampak stunting di sejumlah Dusun di Desa Aek Batu, Kecamatan Torgamba,” sebut AKBP Aditya

Selain itu, pihaknya bersama pemkab Labusel juga memastikan biaya makan keluarga selama masa perawatan, yang diperkirakan berlangsung sekitar satu minggu, akan ditanggung.

“Dari hasil peninjauan, masih ditemukan balita terdampak giji buruk yang tinggal di rumah tidak layak huni,” tambahnya

Ditempat yang sama Wakil Bupati Syahfian Purba, mengatakan Pemkab Labusel berkomitmen memberikan bantuan melalui program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).

“Apabila belum terealisasi tahun ini, program tersebut akan menjadi prioritas pada tahun 2026,” tegasnya

Katanya kasus gizi buruk yang masih di temukan harus menjadi perhatian serius bersama.

“Pemerintah akan terus berupaya menangani dan menekan angka stunting di Labuhanbatu Selatan,” ujar Syahdian.

Syahdian juga mengimbau para orang tua balita untuk rutin membawa anak ke posyandu

“Posyandu akan memberikan pendampingan tumbuh kembang anak balita, terutama yang masih memiliki berat dan tinggi badan belum sesuai usia jadi bisa mengurangi angka stanting di Labusel,” jelasnya

Kapolres dan Forkopimda Tapsel Hadir Launching SPPG di Sipirok

Kapolres
Bupati Tapsel melepas mobil MBG dalam launching SPPG Polres Tapsel.
Tapanuli Selatan – Kapolres Tapsel AKBP Yon Edi Winara, SH, SIK, MH bersama Forkopimda Kabupaten Tapsel hadir launching SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi), Senin (15/9/2025) di depan Gedung SPPG Polres Tapsel.

Launching SPPG yang dihadiri Kapolres Tapsel AKBP Yon Edi Winara, SH, SIK, MH ada juga Bupati Tapsel Gus Irawan Pasaribu, SE, Ak, MM, CA, Wakil Bupati Jafar Syahbuddin Ritonga, Kajari Tapsel Muhammad Indra Muda Nasution, SH, MH, Dandim 0212/ TS yang diwakili Kasdim 0212/TS, Danyon C Brimob Polda Sumut Kompol Zainal Muhlisin, SH, mewakili Ketua DPRD Kabupaten Tapsel, Kepala SPPG Polres Tapsel Febri Hamdani,mewakili  Ketua PN Padangsidimpuan dan mewakili Kajari Paluta.

Kapolres
AKBP Yon Edi Winara, SH, SIK, MH dan Ibu Ketua Bhayangkari Cabang Tapsel Ny.Kiki Yon Edi Winara saat bagikan makanan bergizi gratis.

Selanjutnya Ibu Ketua Bhayangkari Cabang Tapsel Ny.Kiki Yon Edi Winara, Ibu Ketua TP PKK dan Ibu Wakil Ketua TP PKK kabupaten Tapsel, PJU Polres Tapsel, dan Kepala Sekolah SD, SMP dan SMA.

Kepala SPPG Febri Hamdani dalam acara itu, menyampaikan bahwa SPPG Polres Tapsel akan memberikan 2797 penerima manfaat siswa dari 27 sekolah. Dan launching ini tidak terlepas dari bantuan Kapolres Tapsel dan jajaran.

“Saya sadar masih banyak rintangan yang akan kita hadapi kedepannya,” ujar Febri

Sementara itu, Kapolres Tapsel AKBP Yon Edi Winara mengatakan SPPG Polres Tapsel di hari ini sudah masuk dalam tahap launching.

“Semoga SPPG ini dapat memberikan manfaat yang baik bagi penerima manfaat dan semakin banyak peranan kita dalam kegiatan SPPG ini, insyaallah aman jariyah kita juga semakin banyak,” ucap Kapolres.

Ia pun menyebutkan SPPG Polres Tapsel menyediakan tempat bagi para pekerja yang bekerja disini, dan Polres Tapsel siap mendorong pembangunan SPPG selanjutnya di Kabupaten Padang Lawas Utara.

Hal ini juga disampaikan Ketua Bhayangkari Cabang Tapsel Ny.Kiki Yon Edi Winara yang mengharapkan kiranya launching SPPG Polres Tapsel ini bermanfaat bagi penerima manfaat.

Lalu Bupati Tapsel Gus Irawan Pasaribu menyampaikan ucapan terima kasih kepada Polres Tapsel dan Yayasan Kemala Bhayangkari atas launching SPPG Polres Tapsel yang mendukung program Pemerintah dalam pemenuhan Makan Gizi Gratis.

“Disamping mengantisipasi terjadinya stunting kegiatan ini juga bertujuan untuk memajukan Perekonomian di Kabupaten Tapanuli Selatan,” kata Gus Irawan.

Selanjutnya acara Launching ditandai dengan pelepasan mobil MBG oleh Bupati Tapsel untuk disalurkan ke SDN 101216 Situmba, Sipirok.

Di SDN 101216 Situmba ini, Kapolres bersama Forkopimda Kabupaten Tapsel langsung membagikan makanan bergizi gratis kepada 106 murid-murid SDN Situmba.

Kegiatan Program Makaman bergizi (MBG) merupakan untuk mengurangi Angka Malnutrisi dan Stunting serta memastikan siswa mendapat asupan Nutrisi yang cukup sehingga dapat belajar dengan lebih Fokus dan Optimal. Dan masyarakat dan Para Siswa menerima dan menilai cukup baik atas berjalannya kegiatan Program Makaman bergizi (MBG).(Saragi).

Sebanyak 712 G Sabu Diamankan Satnarkoba Polres Labuhanbatu Dari 2 Pengedar

712
Kasat Narkoba Polres Labusel AKP Iwan Mashuri, saat gelar barang bukti dan pres rilis penangkapan 2 orang terduga pengedar sabu, Senin (15/09/2025)
Labuhanbatu-Sebanyak 712 gram narkotika jenis sabu diamankan personil satnarkoba Polres Labuhanbatu, dari 2 terduga pengedar, di tangkap di perumahan DL Sitorus Kelurahan Ujung Bandar, Kecamatan Rantau Selatan, Labuhanbatu, demikian dikatakan Kapolres Labuhanbatu AKBP Choky Sentosa Meliala, Sik.,MH, melalui Kasat Narkoba AKP Iwan Mashuri, SH.,MH, Selasa (16/09/2025)

Menurut AKP Iwan, barang bukti sebanyak 712 gram, yang diamankan dari dua terduga pengedar, dari hasil operasi yang digelar petugas sat narkoba dan berhasil mengamankan terduga bersama barang bukti sabu serta ratusan butir pil ekstasi, dan psikotropika jenis Happy-5

“Pengungkapan kasus ini berawal dari informasi masyarakat mengenai adanya aktivitas peredaran narkoba di Perumahan DL Sitorus, Kelurahan Ujung Bandar, dan benar kita menangkap dua terduga pengedar dan barang bukti sebanyak 712 gram sabu, ” ungkap AKP Iwan

Kata AKP Iwan Mashuri, setelah menerima laporan masyarakat timnya yang didampingi kanit II IPDA R Situngkir, SH, melakukan penyelidikan dan berhasil mengamankan seorang pria berinisial IS.

“Dari tangan IS, polisi menemukan sabu seberat 13,2 gram bruto, 86 butir pil ekstasi, 28 butir Erimin 5, serta berbagai perlengkapan seperti timbangan elektrik, tas selempang, dan handphone, ” tambahnya

Dari hasil interogasi, IS mengaku telah menitipkan sabu kepada rekannya TK untuk disimpan.

“Tim pun bergerak cepat dan berhasil meringkus TK di Lingkungan Bandar Rejo, Kelurahan Ujung Bandar pada malam yang sama sekitar pukul 22:00 Wib, ” sebut AKP Iwan

Dari penggeledahan di rumah TK, polisi menemukan sabu dengan berat total 712,11 gram bruto, yang dikemas dalam beberapa paket, serta pil psikotropika dan barang bukti lainnya.

Berdasarkan keterangan IS, narkotika tersebut diperoleh dari seorang pemasok di Bagan Sinembah, Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau

“IS mengaku membeli 1 kilogram sabu seharga Rp 400 juta untuk diedarkan di wilayah Rantauprapat. Sementara pil ekstasi dan psikotropika diperoleh dari seorang warga Rantau Selatan yang saat ini masih dalam pencarian, ” terangnya

Kini para terduga diamankan di tahanan sat narkoba Polres Labuhanbatu, berikut seluruh barangbukti termasuk sabu 712 g, untuk keperluan proses hukum selanjutnya

Bupati Tapsel Tegaskan Lahan APL di Konsesi TPL Clear and Clean

Bupati
Bupati Tapsel saat ikuti rapat bahas terkait TPL.
Tapanuli Selatan – Penyelesaian konflik lahan antara masyarakat dengan PT Toba Pulp Lestari (TPL) kembali dibahas serius melalui zoom meeting, pada Senin (15/09/2025) di ruang kerja Bupati Tapanuli Selatan (Tapsel), H. Gus Irawan Pasaribu. 

Pemerintah daerah bersama Kanwil Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sumatera Utara (Sumut), BPN Tapsel, dan Balai Pemantapan Kawasan Hutan (BPKH) Wilayah I Medan menyepakati langkah konkret melalui program Tanah Objek Reforma Agraria (TORA).

Dalam kesempatan itu, Bupati menegasan bahwa persoalan lahan di Area Penggunaan Lain (APL) dalam konsesi PT TPL seharusnya sudah selesai secara hukum maupun kebijakan.

Ia menekankan bahwa, Pemkab Tapsel memiliki dasar kuat melalui Perda RTRW Sumut No.02 Tahun 2017 dan Perda RTRW Tapsel No.05 Tahun 2017 yang jelas-jelas mengatur pemanfaatan lahan APL untuk sawah, perkebunan, pemukiman, serta fasilitas sarana dan prasarana umum.

“Bagi saya, konflik lahan di areal konsesi PT TPL ini sudah clear and clean. Kalau sudah APL, maka BPN tidak ada alasan untuk menahan pelayanan pertanahan. Sertifikat bisa dan harus diterbitkan bagi masyarakat. Tidak boleh ada lagi kesan masyarakat dihalang-halangi,” tegas Gus Irawan.

Ia menyentil sikap BPN Tapsel, yang seolah masih ragu dalam menerbitkan sertifikat, meski sebelumnya sudah ada kesepakatan bersama Forkopimda, BPN, TPL, dan stake holder lainnya. Menurutnya, keragu-raguan itu justru membuka ruang konflik baru di masyarakat.

“Padahal, PT TPL juga tidak keberatan meskipun APL tersebut berada dalam izin konsesi mereka. Mereka tahu diri karena izin mereka hanya sebatas mengelola hutan produksi. Sementara APL sejak 2014 sudah keluar dari status hutan produksi. Jadi tidak ada alasan lagi untuk menunda sertifikasi,” lanjutnya.

Bupati menegaskan bahwa, solusi legal permanen berikutnya untuk menuntaskan penyelesaian konflik ini adalah memasukkan lahan hutan produksi ke dalam program TORA. Ia mengungkap, sebelumnya sudah ada sekitar 13.000 Hektar yang masuk dalam peta indikatif penyelesaian penguasaan tanah dalam rangka penataan kawasan hutan di seluruh wilayah Tapanuli Selatan.

Namun, realisasinya terhambat karena keterbatasan APBN dan di APBD juga tidak ditampung sehingga program TORA ini belum jalan.

“Bagi saya, solusi konflik ini adalah hadirnya negara,” ujar Bupati.

Ia juga mengingatkan bahwa, tanpa solusi permanen, hubungan masyarakat dan PT TPL akan terus seperti, ‘kejar-kejaran’ yang berujung pada aksi-aksi protes yang merugikan semua pihak. Maka baginya, ini harus dihentikan, karena akan menjadi preseden buruk di masyarakat.

“Meski investasi penting, tapi masyarakat yang terdampak langsung atas konflik ini tidak kalah penting dan tetap harus diperhatikan secara serius, tegasnya.

Lebih jauh, Gus Irawan menyebutkan bahwa Menteri ATR/BPN, Nusron Wahid, yang kini menjabat, adalah sahabat lamanya saat sama-sama menjabat sebagai anggota DPR RI.

“Beliau sahabat dekat saya. Karena itu, saya optimis program TORA di Tapsel bisa dipercepat.

Menanggapi hal itu, Kepala Kanwil BPN Sumut, Sri Pranoto, memberikan sinyal positif. Ia menegaskan bahwa, lahan APL di Tapsel bisa diproses secara administrasi pertanahan, sesuai aturan dan RTRW yang berlaku.

“Kami berterima kasih karena RTRW sudah disusun. Administrasi pertanahan di APL bisa dilakukan, bahkan saya siap mendorong percepatan sertifikasi lahan di Tapsel,” katanya.

Sri bahkan berjanji mengalokasikan sertifikat gratis dari program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) untuk masyarakat Tapsel.

Silahkan Bapak Bupati mendata siapa saja masyarakat yang lahannya berada di APL. Hasil identifikasi dan inventarisasi nanti akan diverifikasi tim kami di lapangan,” jelasnya.

Ia meminta agar pemerintah daerah, berkoordinasi dengan BPN Tapsel, maupun Kepala Desa untuk membuat daftar nominatif lengkap dengan KTP, alas hak, bukti kepemilikan, hingga surat pernyataan desa, terkait siapa saja yang berhak mendapat program PTSL.

“Saya mau peserta PTSL benar-benar orang yang punya hak. Kalau semua lengkap, sertifikat itu akan saya terbitkan. Rencananya juga nanti Menteri ATR/BPN, Bapak Nusron Wahid, sendiri yang menyerahkan langsung sertifikat ke masyarakat Tapsel,” ucapnya menegaskan.

Sri juga menyampaikan bahwa, akses menuju ke lokasi APL yang cukup jauh perlu dukungan Pemkab Tapsel, terutama transportasi.

“Namun begitu, saya pastikan dukungan penuh dari Kanwil BPN Sumut. Tinggal koordinasi teknis di lapangan agar semua berjalan efektif,” tambahnya.

Sementara itu, perwakilan BPKH Wilayah I Medan, Rano Karno, mengungkap bahwa, pihaknya menyambut baik program ini dan siap untuk melakukan identifikasi dan inventarisasi lahan di Tapsel, termasuk yang berada dalam konsesi PT TPL.

Ia menegaskan bahwa, keberadaan pemukiman, fasilitas umum, lahan garapan, maupun aset pemerintah lainnya di konsesi TPL bisa diusulkan masuk program TORA selama masuk dalam peta indikatif penyelesaian.

“Sepanjang masuk dalam peta indikatif, maka bisa diinventarisasi dan diusulkan ke program TORA. Untuk pembiayaannya bisa ditanggung bersama, baik dari BPN, BPKH, maupun APBD,” ungkapnya.

Menurutnya, langkah ini akan memberi kepastian hukum sekaligus memperkuat basis kehidupan masyarakat sekitar kawasan TPL. Langkah ini baginya menjadi penting agar konflik yang sudah bertahun-tahun tidak terus berulang.

Kepala BPN Tapsel, Anita Noveria Lismawaty, yang juga hadir dalam zoom meeting itu menegaskan bahwa, pihaknya bukan bermaksud menghambat pelayanan.

“Kami bukannya ragu, tapi hanya ingin memastikan semua sesuai prosedur agar tidak menimbulkan masalah hukum di kemudian hari,” dalihnya.

Namun, ia juga menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Bupati Tapsel dan Kanwil BPN Sumut yang telah memberi dukungan.

“Dengan arahan ini, kami siap mempercepat penyelesaian administrasi pertanahan di APL,” ujarnya.

Diakhir zoom meeting Gus Irawan menyampaikan dukungan penuh dari Ka Kanwil BPN Sumut dan BPKH Wilayah I Medan dan mengajak BPN Tapsel untuk terus bersinergy untuk urusan pertanahan di Tapsel.

Seperti diberitakan sebelumnya, Bupati Tapsel dalam beberapa kesempatan selalu menegaskan keberpihakannya pada masyarakat dalam persoalan lahan TPL. Bahkan menanggapi aksi demonstrasi masyarakat akhir Agustus lalu, ia menyampaikan bahwa, Pemkab Tapsel tidak akan membiarkan rakyatnya dirugikan. Rapat kali ini mempertegas konsistensinya sekaligus membuka jalan solusi permanen melalui sertifikat APL dan program TORA.

“Hari ini kita simpulkan, khusus APL sudah clear and clean untuk mendapat pelayanan pertanahan. Dan kita dorong agar kawasan hutan produksi yang sudah didata dan diinventarisasi agar masuk ke dalam mi program TORA. Harapannya tidak ada lagi hambatan bagi masyarakat,” pungkas Gus Irawan saat ditemui usai zoom meeting. (Sar/Nas).

Kepedulian, Polwan Polda Sumut Salurkan 350 Paket Sembako di Tiga Lokasi

Polda
Bakti sosial bagi sembako di Panti Jompo Kapel Karitas Karya Kasih.
Medan – Dalam rangka memperingati Hari Jadi Polwan ke-77, Polwan Polda Sumut kembali melaksanakan kegiatan bakti sosial dengan menyalurkan ratusan paket sembako kepada masyarakat yang membutuhkan pada Senin (16/9/2025).

Dipimpin oleh Pakor Polwan Polda Sumut, AKBP Gultom Rosmaida Feriana, S.H., M.H., para srikandi Polri mengunjungi tiga lokasi berbeda. Kegiatan diawali di Panti Jompo Kapel Karitas Karya Kasih, di mana sebanyak seratus paket sembako diserahkan kepada para lansia.

Polda
Pakor Polwan AKBP Gultom Rosmaida Feriana, SH, MH bagikan sembako kepada petugas kebersihan.

Setelah itu, rombongan Polwan bergerak menyapa para penyapu jalanan di Kecamatan Medan Kota dan Medan Amplas, sekaligus menyerahkan seratus lima puluh paket sembako sebagai bentuk penghargaan atas jasa mereka menjaga kebersihan kota.

Kegiatan kemudian ditutup dengan kunjungan ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tanjung Morawa, di mana seratus paket sembako diberikan kepada para pekerja dan warga sekitar.

Suasana penuh kehangatan dan kekeluargaan begitu terasa di setiap lokasi. Para penerima bantuan menyambut Polwan Polda Sumut dengan senyum dan rasa haru, sementara anak-anak hingga orang tua tampak antusias menerima kehadiran para srikandi Polri yang tidak hanya membawa bantuan, tetapi juga semangat dan kepedulian.

Pakor Polwan Polda Sumut, AKBP Gultom Rosmaida Feriana, menyampaikan bahwa kegiatan bakti sosial ini adalah wujud rasa syukur sekaligus bentuk nyata kepedulian Polwan kepada masyarakat.

“Hari Jadi Polwan ke-77 kami rayakan dengan turun langsung ke masyarakat. Kami ingin berbagi kebahagiaan dan meringankan beban saudara-saudara kita, mulai dari para lansia, petugas kebersihan, hingga warga di TPA. Semoga bantuan ini bermanfaat, dan yang terpenting, menjadi pengingat bagi kami untuk terus mengabdi dengan hati demi masyarakat, bangsa, dan negara,” ungkapnya.

Kegiatan bakti sosial ini berjalan aman, lancar, dan penuh makna. Melalui kegiatan tersebut, Polwan Polda Sumut semakin meneguhkan perannya sebagai srikandi Polri yang humanis, peduli, dan selalu hadir di tengah masyarakat.(Dame/sar).

Reformasi Kepolisian Republik Indonesia Bukan Solusi, Cetak Biru Polri sudah ada

Polisi
Ketua Umum Gema Santri Nusa KH. Akhmad Khambali,SE,MM Dampingi Presiden RI Prabowo Subianto di waktu lalu
Medan – Wacana reformasi institusi Kepolisian Republik Indonesia perlu dipikir matang agar tidak salah langkah. Perlu ditinjau apakah evaluasi cukup dilakukan terhadap individu atau institusi. 

“Bila kebencian sudah tertanam akibat kesalahan individu-individu di kepolisian, jangan menyalahkan institusinya. Pemikiran-pemikiran seperti ini yang perlu direformasi ” Kata Ketua Umum Gema Santri Nusa KH. Akhmad Khambali,SE,MM kepada Media di Medqn, Senin (15/9/2025).

Didalam System Presidential  Presiden adalah  Pimpinan Sipil Tertinggi, Sehingga menempatkan Polri di bawah Presiden justru menjamin dan bisa mengontrol efektivitas serta netralitas itu. Justru dengan memindahkan ke Kementerian bisa membuka ruang intervensi Politik yang lebih dominan dan lebih besar karena Kementerian adalah jabatan politis. Yang kita butuhkan bukan perubahan posisi Kelembagaan tapi penguatan fungsi dan pengawasan, misalnya di Kepolisian ada Divisi Propam kemudian pada sisi lain ada Kompolnas yang bisa kita perkuat, system Rekruitment yang perlu dibenahi.

“Pelatihan aparat diarahkan ke etika dan pelayanan publik yang cepat itu semua bisa dilakukan tanpa merubah tatanan struktur,” ujar Kyai Khambali yang juga pelaku Reformasi 98 yang saat ini juga pengasuh Ponpes Wirausaha Ahlul Kirom.

Kyai Khambali melihat ada kesan tarik menarik antara dua kiblat. Satu sisi, publik ingin Polri berubah lebih cepat, sementara di sisi lain Polri dinilai sudah menorehkan banyak prestasi dalam menjaga stabilitas keamanan.

Usulan reformasi Polri sebenarnya bukan barang baru, menurut Kyai Khambali yang juga Pengasuh Majlis Sholawat Ahlul Kirom, kinerja kepolisian selalu berada di ruang sorotan publik sejak era reformasi 1998.

“Kasus represifitas, dugaan pelanggaran HAM, hingga perilaku oknum yang koruptif kerap dijadikan alasan tuntutan perubahan struktural. Namun, pertanyaan kuncinya, apakah reformasi benar-benar solusi atau justru sekadar retorika politik para pemangku kepentingan ?,” tanya Kyai Khambali.

Kyai Khambali menilai, terlalu sering wacana reformasi Polri justru menjadi alat untuk mendiskreditkan tanpa melihat fakta objektif bahwa Polri juga bertransformasi melalui program presisi dan pola pendekatan humanis.

“Rasanya kurang elok kalau kita selalu subyektif menilai kinerja, prestasi dan keberhasilan tak dipandang hanya karena satu kesalahan,” tegas Kyai Khambali yang juga Ketua Forum Kyai Tahlil.

Selain itu, Kyai Khambali memandang aparat penegak hukum kerap menanggung beban kegagalan komunikasi politik antara DPR selaku wakil Rakyat dan rakyat yang memilihnya,  Polisi menjadi “tameng” di garis depan, sementara pejabat publik yang mestinya bertanggung jawab justru kerap menghilang.

Kyai Khambali tidak menutup mata bahwa ada ruang perbaikan fundamental. Ia mendorong agar nilai-nilai HAM masuk ke kurikulum pendidikan kepolisian dan penguatan penguatan lainnya tanpa mereformasi Institusinya, ” Ingat… ” REFORMASI POLRI BUKAN SOLUSI ” ujar Kyai Khambali Sang Inisiator Insan Preneur.(Dame/sar).