spot_img
spot_img
spot_img

Polres Labuhanbatu Diduga Mandul Terhadap Depkolektor Geram Lakukan Aksi

Polres Labuhanbatu

Labuhanbatu-Polres Labuhanbatu diduga mandul, Laporan masyarakat terkait perampasan kendaraan belum terproses, membuat Gerakan Revolusi Aktivis Mahasiswa (Geram) Labuhanbatu Raya, turun sendiri berorasi ke Adira Finance, Kamis (06/02/2025)

Geram meminta Polres Labuhanbatu agar segera memproses laporan polisi nomor LP/B/111/1/2025/SPKT/Polres Labuhanbatu/Polda Sumatera Utara atas nama pelapor Rezeki Marpaung, dengan dugaan perampasan kedaraan

“Kami meminta Polres tidak tutup mata atas peristiwa perampasan kendaraanilik warga, oleh Perusahaan penagihan mitra Adira,” ungkap koordinator aksi

Demo tersebut dilakukan mahasiswa Geram, untuk meminta klarifikasi atau tanggapan pihak perusahaan pihak ke 3 mitra Adira Finance Rantauprapat, mengenai permasalahan yang terjadi.

“Kami melakukan aksi damai untuk meminta klarifikasi atau tanggapan Pimpinan Adira, atas tindakan oknum Debkolektor yang diduga perbuatan melawan hukum,” kata jepril Harepa selaku pimpinan aksi.

Aksi demo tersebut dilakukan Geram juga untuk menindaklanjuti keresahan masyarakat Kabupaten Labuhanbatu atas sikap dan tindakan yang dilakukan oleh oknum Debkolektor terkhusus Debkolektor mitra Adira Finance Rantau Prapat yang diduga melakukan perampasan mobil dijalan.

Yang mana hal tersebut telah tervalidasi berdasarkan surat laporan polisi nomor LP/B/111/1/2025/SPKT/Polres Labuhanbatu/Polda Sumatera Utara atas nama pelapor Rezeki Marpaung yang mengalaminya.

“Penarikan yang dilakukan diduga tidak sesuai dengan mekanisme perundang-undangan yang berlaku, maka dengan itu kami melakukan aksi damai sebagai bentuk keresahan tersebut,”ucap jepril.

Adapun Aksi demo tersebut akan dilakukan oleh Geram di dua lokasi berbeda, yakni Kantor Adira finance Rantauprapat dan Kantor Polres Labuhanbatu.

2 Pelajar di Kota Binjai Babak Belur Dianiaya Massa Usai Diteriaki Begal

2 pelajar

2 pelajar di Kota Binjai berinisial AD (16) dan Al (16) menjadi korban dikeroyok massa usai diteriaki maling dan begal pada saat melintas di Jalan Olahraga, Kecamatan Binjai Timur, Kota Binjai, Sumatera Utara.

Akibatnya, 2 pelajar ini mengalami luka yang cukup serius, padahal tudingan itu tidak terbukti. Atas kejadian ini korban melaporkan peristiwa yang dialami ke SPKT Polres Binjai sesuai dengan laporan polisi nomor: 74/II/2025 pada Selasa tetanggal 4 Januari 2025

“Laporan sudah kita terima dan masih dalam proses penyelidikan,” ujar Kasi Humas Polres Binjai, Iptu Junaidi, Rabu (5/2/2025).

Peristiwa yang dialami 2 pelajar ini berawal pada saat korban tengah melintas di seputaran Stadion Binjai pada hari Senin tanggal 3 Februari malam.

2 pelajar ini berpapasan dan saling pandang dengan kelompok lain yang tengah parkir atau berhenti di pinggir jalan hingga menyulut terjadinya keributan

Kelompok yang tengah parkir itu kemudian berteriak maling dan begal.

Seketika, teriakan itu mengundang masyarakat sekitar. 2 pelajar ini berupaya kabur, namun aksi keduanya kandas, dan akhirnya dikeroyok secara beramai-ramai. “Terjadilah pemukulan dan penganiayan itu,” jelas Junaidi.

Beruntung aksi main hakim sendiri yang menimpa kedua korbantersebut tidak berujung nyawa melayang. Polisi yang mendapat informasi meluncur ke lokasi dan meredam amukan massa.

Agar massa, tidak bertindak lebih anarkis lagi setelah polisi datang. Keduanya langsung diamankan. Dan sejauh ini pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan.

“Masih terus kita lakukan pemeriksaan secara intensif. Keduanya sempat kita bawa untuk diamankan dari amuk massa,” ujar Junaidi.

Atas peristiwa itu, Rahmad Diansyah (42) salah satu orang tua korban yang berdomisili di Binjai Utara, tidak terima anaknya menjadi sasaran amukan massa lalu melaporkan ke Polres Binjai.

Alasannya, anaknya mengalami luka serius hingga harus dirawat di rumah sakit, buntut peristiwa tersebut.

“Info lebih lanjut kita tunggu dari satreskrim yang sedang melakukan proses atas laporan tersebut,” pungkas Junaidi.

Jalin Silaturahmi Tingkatkan PKB dan SWDKLLJ, Jasa Raharja Sidimpuan Sambangi Kantor UPTD Samsat Padangsidimpuan

Silaturahmi
Kunjungan PT Jasa Raharja Perwakilan Padangsidimpuan ke Kantor UPTD Samsat Padangsidimpuan.
Padangsidimpuan – Meningkatkan pendapatan PKB (Pajak Kendaraan Bermotor) dan SWDKLLJ (Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalul Lintas) di wilayah kerjanya, PT Jasa Raharja Perwakilan Padangsidimpuan menyambangi Kantor UPTD Samsat Padangsidimpuan, Senin (3/2/2025) di Kantor UPTD Samsat Padangsidimpuan di jalan Raja Inal Siregar, Palopat Pijorkoling, Kota Padangsidimpuan.

Kunjungan silaturahmi sekaligus meningkatkan kerjasama untuk peningkatan pendapatan PKB dan SWDKLLJ ini dipimpin langsung Kepala Jasa Raharja Perwakilan Padangsidimpuan Agus M.Sialoho, SE didampingi stafnya dan disambut langsung Kepala UPTD Samsat Padangsidimpuan Abdullah Afifudin Lubis.

Silaturahmi
Kunjungan PT Jasa Raharja Perwakilan Padangsidimpuan ke Kantor UPTD Samsat Padangsidimpuan.

Dalam kesempatan itu, Kepala Jasa Raharja Perwakilan Padangsidimpuan Agus M.Sialaho, SE menyampaikan maksud kunjunganya ke Kantor UPTD Samsat Padangsidimpuan.

“Selain silaturahmi meningkatkan kerjasama, kunjungan ini juga untuk koordinasi meningkatkan kesadaran masyarakat atau wajib pajak membayar PKB dan SWDKLLJ,” ucap Agus di hadapan KaUPTD Samsat.

Beliau juga berharap dengan kunjungan simpel ini, terwujud satu koordinasi dan komitmen antara Jasa Raharja dan UPTD Samsat Padangsidimpuan untuk menciptakan pelayanan yang prima kepada masyarakat atau wajib pajak utamanya dalam peningkatan kesadaran masyarakat membayar pajak PKB dan SWDKLLJ.

“Saya berharap dengan silaturahmi ini, terwujud koordinasi dan komitmen yang baik untuk memberikan pelayanan prima utamanya dalam hal peningkatan kesadaran membayar PKB dan SWDKLLJ,” harapnya.(Saragi).

Dukun Cabul di Labuhanbatu Utara Ditangkap Usai Cabuli Bocah Laki-Laki

Dukun Cabul

Seorang pria berprofesi sebagai dukun bernama Dimas Pujianto, di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), Sumatera Utara (Sumut), ditangkap usai mencabuli bocah laki-laki.

Dimas yang berprofesi sebagai dukun itu melancarkan aksinya dengan mencari anak-anak yang bisa azan hingga salat.

Tersangka meminta bantuan pemilih rumah tempat dia tinggal, Kakek Mario, untuk mencari bocah-bocah dengan kriteria bisa azan dan salat. Bocah- bocah itu disebutnya perlu untuk memperlancar pengobatan.

“Jadi, dukun cabul ini kan di situ melakukan pengobatan herbal, ada bahasanya bahwasanya untuk penyempurnaan obat supaya lebih bagus diminta lah sama Kakek Mario dicoba lah dulu panggil bawa anak kecil yang masih suci yang bisa adzan dan salat di rumah ini biar lebih bagus nanti obatnya,” ujar Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu AKP Teuku Rivanda Ikhsan, Rabu (5/2/2025), kemarin.

Kakek Mario yang tidak curiga dengan permintaan aneh tersangka itu pun mencari bocah-bocah yang ada di sekitar rumahnya. Kakek Mario mengajak korban RS (13) untuk tidur di rumahnya.

Tersangka saat itu sempat mengajak korban salat bersama demi untuk melancarkan aksinya.

“Memang si dukun ini salat bareng anak-anak mungkin memberi keyakinan yang punya rumah supaya sampai lah doa-doa itu,” ucap Kasat.

Kemudian, tersangka mencabuli korban. Namun korban memberikan perlawanan sehingga tersangka meminta Kakek Mario mencari anak yang lain.

Tersangka beralasan RS tidak pandai salat dan azan. Kakek Mario pun meminta anak tetangganya yang lain, yakni DAS untuk menginap di rumah tersebut

“Alasan si dukun cabul ini, sudah lah cari anak suci lain, lagian si RS ini nggak bisa azan, nggak bisa salat. Jadi, minta tolong ke Kakek Mario carikan anak lain itulah anak tetangga lagi inisial DAS,” jelasnya.

Orang tua korban awalnya tidak curiga karena Kakek Mario meminta secara baik-baik. Namun belakangan para orang tua mulai khawatir, dan mendatangi rumah tersangka.

“Pelaku sampai kelas 4 SD lalu putus sekolah. Dia nggak menikah juga katanya untuk penyempurnaan obat. Di tempat Kakek Mario ini masih dua minggu sampai akhirnya terjadi,” ujarnya.

Pada Jumat (31/1), Kakek Mario meminta abang dari korban RS untuk menyuruh RS menginap di rumahnya sesuai dengan permintaan pelaku. Tanpa curiga, RS pun datang ke rumah Kakek Mario yang hanya berjarak tiga rumah dari rumahnya.

Kemudian, sekira pukul 21.30 WIB, pelaku meminta korban untuk tidur jika sudah mengantuk. Setelah itu, korban pun masuk ke salah satu kamar di rumah itu dan tertidur dengan kondisi lampu menyala.

Selang beberapa waktu, korban tersadar dan melihat lampu kamar telah mati. Selain itu, pelaku juga merasa ada yang memeluknya dan meraba kemaluannya.

“Pelaku lalu menyuruh korban membuka celananya, tetapi korban hanya diam saja. Lalu, barulah korban tahu kalau orang tersebut adalah pelaku yang telah telanjang dada dan memakai sarung,” jelasnya.

Korban pun melawan. Namun, pelaku menarik korban sambil memainkan alat vitalnya sendiri. Usai menjalankan aksi bejatnya, pelaku meminta korban untuk tidak menceritakan hal itu ke orang lain. Setelah itu, pelaku juga memberikan uang sebesar Rp 50 ribu ke korban sebagai uang tutup mulut.

Lalu, pada pukul 00.00 WIB, korban pergi buang air kecil ke kamar mandi. Setelah itu, korban berniat untuk pulang ke rumahnya, namun ternyata rumah Kakek Mario itu dalam keadaan terkunci. Pada akhirnya, korban memutuskan untuk pulang pada pukul 06.00 WIB dengan alasan ingin berangkat ke sekolah.

Karena korban RS melakukan perlawanan, pelaku akhirnya meminta Kakek Mario untuk mencari anak laki-laki yang lain dengan modus yang sama untuk ‘penyempurnaan obat’. Pelaku berdalih bahwa pelaku RS tidak bisa adzan dan salat yang merupakan syarat untuk ‘penyempurnaan obat’ itu.

Lalu, Kakek Mario pun mencari anak laki-laki lainnya dan menemukan korban DAS. Selang beberapa waktu, korban DAS ini pun menginap di rumah Kakek Mario bersama dengan pelaku, pada Sabtu (2/1) malam.

Pada saat itu, pelaku kembali melakukan aksi serupa sebanyak dua kali kepada korban. Setelah itu, pelaku juga memberikan uang tutup mulut sebesar Rp 40 ribu.

Rivanda menyebut aksi pelaku itu terungkap usai orang tua DAS diingatkan oleh warga yang khawatir korban akan dijadikan tumbal. Setelah itu, orang tua DAS pun mendatangi rumah pelaku dan menemukan celana korban dalam keadaan terbalik.

Merasa curiga, orang tua korban menginterogasi korban hingga pada akhirnya korban mengaku bahwa dirinya telah dicabuli pelaku.

“Saat itu, korban pun menjelaskan semua perbuatan cabul tersebut kepada keluarganya,” ujarnya.

Dukun Cabul Ini Tergabung di Group Gay

Terungkap saat polisi memeriksa sang dukun, Dimas Pujianto. Pelaku mengaku tergabung di grup messenger gay atau laki-laki pecinta sejenis.

“Keterangan pelaku, dia ada masuk grup messenger kayak gay gitu,” kata Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu AKP Teuku Rivanda Ikhsan, Rabu (5/2/2025).

Rivanda menyebut dari hasil pemeriksaan ponsel pelaku, ditemukan beberapa konten porno. Selain itu, ada juga foto-foto bocah laki-laki di hp tersebut.

“Sejauh ini di BAP, pelaku tak ada mengaku ya (korban). Cuman kita temukan dalam hp pelaku itu banyak sekali, lumayan ya, foto-foto anak kecil, tapi laki laki. Ada yang blue film, ada yang gambar saja, nggak ada perempuan dan laki-laki semua, nggak ada dewasa, anak kecil semua,” ujarnya.

“Iya dari situ (grup) video-video dikirim user lain, dia (pelaku) download, makanya ada tertinggal di hp dia, kalau pengakuannya dia ya,” jelas Rivanda.

Kades Simardona Ditangkap Polres Tapsel Saat Asyik Bermain Judi

Kades Simardona

Pangidoan Harahap (57), Kades Simardona, Kecamatan Batang Onang, Kabupaten Padang Lawas Utara (Paluta) diamankan oleh petugas dari Polres Tapanuli Selatan (Tapsel), saat tengah asyik bermain judi tembak ikan.

Kades Simardona tidak sendirian, dia juga ditangkap bersama empat orang lainnya termasuk Bendahara Desa Sayur Matinggi, Iskandar Muda Harahap. Kemudian seorang honorer bernama Hariman Muda Siregar (33) dan pengawas judi tersebut, Ansah Harahap.

Kasi Humas Polres Tapsel AKP Maria Marpaung menyebut para pelaku ditangkap, Minggu (2/2/2025) malam.

“Tim Opsnal Satreskrim Polres Tapsel berhasil menangkap empat orang laki-laki yang sedang bermain judi tembak ikan,” kata Maria, Kamis (6/2/2025).

Maria mengatakan penangkapan Kades Simardona ini dilakukan di salah satu warung di Desa Purba Tua, Kecamatan Batang Onang. Informasi perjudian itu awalnya diterima pihak kepolisian dari masyarakat setempat.

Usai mendapatkan informasi itu, pihak kepolisian turun ke lokasi dan memergoki para pelaku tengah asyik bermain judi. Usai ditangkap, keempatnya diboyong ke kantor polisi untuk proses pemeriksaan lebih lanjut.

“Kami mengamankan barang bukti satu meja tembak ikan dan uang tunai senilai Rp 1 juta,” sebutnya.

Berdasarkan pengakuan pengawas judi itu, kata Maria, tempat judi tersebut telah beroperasi selama sekitar satu bulan. Pengawas dan penjaga judi meja tembak ikan itu mendapatkan upah 15 persen dari omzet.

“Pengakuannya ini sudah beroperasi kurang lebih satu bulan, untuk pengawas dan penjaga meja tembak ikan mendapatkan upah 15 persen dari setiap omzet,” pungkasnya.

Pensiunan TNI di Deli Serdang Aniaya Tetangga, Korban Meninggal Dunia

Pensiunan TNI

Seorang pensiunan TNI berinisial LS diduga menganiaya tetangganya menggunakan airsoft gun dan helm di Jalan Pusaka, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deli Serdang.

Saat ini, kasus yang melibatkan pensiunan TNI tersebut  tengah disidik oleh polisi.

Ibu korban bernama Nurmaila (70), menjelaskan bahwa sebelum kejadian, istri LS yang berinisial DS menuduhnya bersetubuh dengan anaknya sendiri yang bernama Ardiansyah.

Nurmaila tidak terima dengan tuduhan tersebut, dan keributan pun terjadi pada malam 20 Agustus 2024.

“Saat itu, kami lagi berdiri di rumah tetangga, inisial BS, yang merupakan adik dari DS. Tiba-tiba, LS datang ribut dengan keluarga BS. Ada masalah di antara mereka waktu itu,” ungkap Nurmaila di lokasi pemakaman Ardiansyah, Jalan Medan-Batang Kuis, Kota Medan, pada Rabu (5/2/2025).

“Keributan itu merembet ke anak saya, Ardiansyah, dengan tuduhan bersetubuh. Kami tidak terima. Terjadi perkelahian, dan LS memukul kepala Ardiansyah menggunakan helm. Saya dan abang Ardiansyah juga dipukul, tetapi menggunakan pistol. Saya dipukul di bagian kening,” tambahnya.

Setelah peristiwa tersebut, beberapa hari kemudian, Nurmaila melaporkan dugaan penganiayaan yang dilakukan pensiunan TNI itu ke Polsek Tembung.

Namun, ia merasa kecewa karena penyidik hanya memeriksa dirinya dan abang Ardiansyah tanpa tindakan lanjut.

Belakangan, Ardiansyah sering mengeluh pusing dan merasakan sakit di ulu hati.

Pada 17 Desember 2024, ia dilarikan ke Rumah Sakit Umum Citra Medika karena mengalami kejang-kejang.

Saat dilakukan pemeriksaan, Nurmaila menyebutkan bahwa Ardiansyah mengalami pendarahan di kepala. Nurmaila menduga luka tersebut akibat pukulan LS menggunakan helm.

Tragisnya, pada 20 Desember 2024, Ardiansyah meninggal dunia.

Nurmaila kemudian melaporkan kasus ini ke Polrestabes Medan pada 30 Januari 2025.

Pada Rabu (5/2/2025), polisi melakukan ekshumasi terhadap makam Ardiansyah untuk mengungkap penyebab kematiannya.

Kepala Polsek Tembung, Kompol Jhonson Sitompul, menyampaikan bahwa pihaknya masih menyelidiki laporan Nurmaila dan belum ada penetapan tersangka dalam kasus ini.

“Rencana kemarin mau kita gelar untuk penetapan tersangka. Namun, ada yang urgent, penyidik harus berangkat ke Jawa Barat terkait kasus lain yang sedang ditangani bersama Polres,” kata Jhonson saat diwawancarai.

“Mungkin setelah pulang dari Jawa Barat, kita akan menggelar kembali untuk penetapan tersangka,” tambahnya.

Jhonson juga menegaskan bahwa senjata yang digunakan LS saat kejadian adalah airsoft gun, bukan pistol.

Pihaknya telah menyita airsoft gun tersebut sebagai barang bukti.

“Untuk legalitas senjatanya, nanti kita tanyakan kepada Perbakin,” pungkasnya.

Berdalih Cegah Kemacetan, Halaman Kantor Camat Angkola Sangkunur Malah Dijadikan Lahan Parkir Diduga Dikutip Bervariasi

Halaman
Tampak puluhan kendaraan pedagang yang parkir di halaman Kantor Camat Angkola Sangkunur.
Tapanuli Selatan – Berdalih untuk mencegah kemacetan di depan Pasar Simataniari, Angkola Sangkunur, malah halaman Kantor Camat Angkola Sangkunur dijadikan lahan parkir kenderaan pedagang dengan dugaan kutipan bervariasi kepada pedagang.

Bahkan  sepanjang jalan menuju halaman kantor Camat Angkola Sangkunur, dugaan kutipan parkir kepada pedagang yang memilki kenderaan. Pengutipan parkir dilakukan seseorang memakai kedok berompi juru parkir, dan kemudian ianya diduga menyetor kepada seseorang di kantor tersebut. Kutipan parkir ini ada yang Rp5 ribu hingga Rp 10 ribu setiap kenderaan.

Ironisnya, parkir yang diduga dikutip ini tak resmi atau tak memiliki tiket parkir resmi (pungli). Hal ini menimbulkan tanda tanya warga dan seorang pedagang yang tak mau disebut identitasnya ini. Bukan hanya itu, sebut keduanya, kenderaan sepeda motor yang parkir pun tak luput dikutip meski disepanjang jalan nasional.

“Kami sangat heran, koq di halaman Kantor Camat pun ditagih uang parkir, bukankah halaman Kantor Camat ini merupakan milik umum atau publik. Jika memang resmi, tolong dong tunjukkan tiket resminya,” kata pemilik kenderaan yang setiap pekannya berjualan di Pasar Simataniari.

Dari sumber yang diterima wartawan di lapangan, kutipan ini nantinya akan dibagikan kepada pihak terkait dan uang pengamanan jika ada tamu yang datang ke Kantor Camat.

Meski demikian, halaman Kantor Camat telah dijadikan lahan parkir, kemacetan di depan Pasar Simataniari tetap terjadi, pantauan wartawan, kemacetan ini masih disebabkan masih adanya pedagang yang memiliki kendaraan yang parkir berlapis dan enggan parkir di halaman Kantor Camat atau tempat lain yang lebih mahal tarif parkirnya.

Dimohon pihak terkait (Polri) harus mengusut dugaan parkir yang tak resmi (pungli) ini, agar tak menimbulkan polemik di tengah-tengah masyarakat.(Tim).

Tingkatkan Disiplin Berlalu Lintas, Polres Tapsel Lakukan Giat Rutin Penindakan Dan Peneguran Pelanggar Lalu Lintas

Polres
Personel Sat Lantas Aipda R.Lubis memberikan teguran dan penindakan kepada pengendara yang tidak memakai helm SNI.
Tapanuli Selatan – Untuk meningkatkan kedisiplinan dan kesadaran berlalu lintas, Satuan Lalu Lintas Polres Tapsel melakukan kegiatan rutin penindakan dan peneguran kepada pengendara kenderaan yang melanggar peraturan lalulintas lintas utamanya yang kasat mata (jelas).

Kegiatan rutin ini berlangsung di depan Pos Polisi Polres Tapsel Pal XI, Kecamatan Angkola Timur, Tapsel, Selasa (4/2//2025) siang  dipimpin KBO Sat Lantas Ipda Supriyadi dan Ps Kanit Turjawali Aiptu B.Bangun.

Kapolres Tapsel AKBP Yasir Ahmadi, SIK, MH melalui Kasat Lantas AKP Dahnial Saragih, SH, MH mengatakan kegiatan rutin terus dilakukan Polres Tapsel sebagai upaya meningkatkan kesadaran berlalu lintas masyarakat, dan meminimalisir korban kecelakaan lalu lintas.

Salah satunya kata Kasat, yakni dengan melakukan kegiatan rutin memberikan penindakan dan teguran, dan selain itu dengan menggiatkan program penyuluhan dan sosialisasi.

Dalam kegiatan rutin di depan Pos Polisi Pal XI ini, personel Sat Lantas Polres Tapsel saat melakukan tugas tetap mengedepankan 3S (senyum, sapa dan salam). humanis dan bersahabat.

“Saat melakukan kegiatan rutin itu, kita tetap mengedepankan 3S, humanis dan bersahabat,” kata Kasat.

Ia juga menjelaskan penindakan dan peneguran yang dilakukan pihaknya difokuskan kepada pelanggar yang kasat mata, seperti pengendara dan penumpang sepeda motor yang tidak memakai helm.

“Kemudian pengendara yang ugal-ugalan yang dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas,” katanya.

Kepada pelanggar yang kasat mata, ujar Kasat diberikan penindakan berupa tilang dan teguran.

Dari keterangan yang dihimpun di depan Pos Polisi Pal XI, KBO Ipda Supriyadi dan Ps Kanit Turjawali Sat Lantas Polres Tapsel Aiptu B.Bangun menyebutkan ada 8 kenderaan sepada motor yang disita sebagai barang bukti tilang, karena tidak dapat menunjukkan STNK atau SIM.

“Kepada pelanggar yang tidak dapat menunjukkan dan membawa STNK dan SIM, barang bukti sepeda motor kita lakukan penahanan,” imbuh Aiptu B.Bangun kepada wartawan di depan Pos Polisi Pal XI.(Saragi).

Peduli Generasi Muda, Polres Tapsel Penyuluhan Keselamatan Berlalu Lintas di Ponpes Darul Anwar As-Syakirin Palsabolas

Polres
Kasat Lantas AKP Dahnial Saragih, SH, MH sampaikan Penyuluhan Keselamatan Berlalu Lintas di Ponpes Darul Anwar As-Syakirin.
Tapanuli Selatan – Wujud kepedulian akan keselamatan para generasi muda dan pelajar khususnya santri dan santriwati, Polres Tapsel dari Satuan Lalu Lintas, menggelar penyuluhan keselamatan berlalu lintas di Ponpes (Pondok Pesantren) Darul As-Syakirin Desa Palsabolas, Kecamatan Angkola Timur, Tapsel, Selasa (4/2/2204) pagi.

Penyuluhan keselamatan berlalu lintas ini dipimpin langsung Kasat Lantas Polres Tapsel AKP Dahnial Saragih, SH, MH didampingi Personel Sat Lantas Aipda Mhd.Iqbal Lubis, Aipda Bambang dan Bripka Suhendri.

Keselamatan
Foto bersama usai penyuluhan.

Dalam kesempatan itu, Kasat Lantas Polres Tapsel AKP Dahnial Saragih, SH, MH menyampaikan pentingnya kesadaran dan pemahaman para santri dan santriwati akan peraturan berlalu lintas untuk menekan angka kecelakaan dan korban laka lantas.

Beliau juga mengatakan kepada santri dan santriwati setiap mengenderai sepada motor pengendara dan penumpang (yang dibonceng) wajib menggunakan helm SNI dan membonceng tidak lebih dari 1 orang.

“Jangan menggunakan knalpot brong, atau standar, dan bagi santri yang naik angkutan umum tidak diperbolehkan bergantungan di pintu mobil angkutan umum,” tegas Kasat AKP Dahnial Saragih.

Lanjutnya lagi, saat mengenderai sepeda motor, jangan menggunakan handphone, jangan mengkonsumsi obat-obatan atau narkoba.

Selain itu, Kasat Lantas juga menghimbau kepada santri untuk terjerumus ikut dalam judi on -line atau sejenisnya.

“Sebagai generasi muda penerus bangsa, santri punya harapan dan cita-cita, jangan korbankan atau pupus cita-citamu dengan terjerumus dalam judi on line, dan penyalahgunaan narkoba,” terang AKP Dahnial.

AKP Dahnial, berharap agar kegiatan penyuluhan keselamatan berlalu lintas ini dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman para santri untuk keselamatan berlalu lintas.

“Saya berharap para santri timbul kesadaran akan keselamatan berlalu lintas serta menjadi contoh dan tauladan di tengah-tengah masyarakat,” ucapnya mengakhiri.

Hadir pada penyuluhan ini, Pimpinan Ponpes Darul Anwar As-Syakirin Anwar Musadat Al Maki Harahap, kemudian para pengurus Samari Harahap, Sahrul Muda, Asmuni Hatautan Harahap dan seluruh guru Ponpes Darul Anwar As-Syakirin Palsabolas.(Saragi).

 

Bersama Forkopimda, Pj Wali Kota Sidimpuan Ikuti Olahraga Menembak

Pj Wali Kota
Tampak Pj Wali Kota Sidimpuan saat melakukan olahraga menembak.
Padangsidimpuan – Pj Wali Kota Padangsidimpuan, H. Timur Tumanggor, S.Sos, M.AP, bersama unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) lainnya, mengikuti olahraga menembak di Lapangan Tembak Darmawangsa Rajawali Yonif 123, Sabtu (1/2/2025).

Kegiatan bersama Forkopimda ini bertujuan untuk meningkatkan silaturahmi dan sinergitas antara pemerintah daerah, TNI, Polri, serta unsur Forkopimda lainnya dalam menjaga keamanan dan kondusivitas wilayah.

“Selain itu, olahraga menembak juga menjadi sarana meningkatkan keterampilan individu serta menumbuhkan semangat kebersamaan dan sportivitas,” ucapnya.

Pj Wali Kota mengapresiasi kegiatan ini dan berharap sinergi antara berbagai pihak terus terjalin demi kemajuan Kota Padangsidimpuan.

“Saya sangat mengapresiasi kegiatan menembak ini, dan berharap sinergi antara Forkopimda terus terjalin demi kemajuan Kota Padangsidimpuan ini,” harap Timur Tumanggor.(Saragi).