Tapanuli Selatan – Dibalik penemuan mayat korban pembunuhan tempo lalu, ternyata ada rasa kemanusiaan dan patut dicontoh yang ditunjukkan seorang personel TNI yakni dari Babinsa Koramil 19/Siais Serda Romi S, saat mengevakuasi mayat korban dengan mobil pribadinya sendiri ke Rumah Sakit Umum Daerah Padangsidimpuan untuk diotopsi.
Sikap mulia yang ditunjukkan Babinsa Koramil 19/Siais ini disampaikan salah seorang warga Kelurahan Pardomuan Harefa kepada Indeksnews.com, Jum’at (29/5/2025).

Diceritakannya, saat Sersan Dua Romi menerima informasi dari masyarakat tentang penemuan kerangka mayat tersebut, ia pun meluncur dengan sigap ke TKP yang dimaksud yakni di Kebun Sawit milik warga di Kelurahan Pardomuan, Kecamatan Angkola Selatan, Kabupaten Tapsel, pada Kamis (22/5/2025) yang lalu.
Di TKP penemuan mayat korban pembunuhan itu, Babinsa Serda Romi S bersama Camat Angkola Selatan Dodi Kurniawan, Lurah Pardomuan Martua dan Bhabinkamtibmas Angkola Selatan mengamankan lokasi penemuan kerangka mayat manusia.
Usai melakukan identifikasi di TKP, Serda Romi dan Camat serta Lurah menghubungi pihak PT perkebunan terdekat (eks PT ANJ) untuk meminjamkan mobil ambulans nya untuk mengevakuasi kerangka mayat manusia tersebut.
“Namun saat, diberitahukan bahwa mobil ambulans milik perusahaan sedang dipakai. Dengan hati nurani dan rasa kemanusiaannya, Serda Romi langsung memberikan mobil pribadinya untuk mengevakuasi kerangka mayat manusia itu ke Rumah Sakit,” ucap Harefa.
Sikap mulia Serda Romi ini, sangat mendapat apresiasi dari warga Kelurahan Pardomuan, Babinsa yang dekat dengan warga ini memang dikenal ramah, dan suka membantu warga tanpa pandang bulu. Seperti yang ditunjukkannya dengan memberikan mobil pribadinya untuk mengevakuasi kerangka manusia tersebut.
Diketahui dari hasil konferensi pers Polres Tapsel, kerangka manusia itu adalah Abdul Rahman Pohan (27) warga Jalan Sutan M.Arif Gang Mesjid, Kelurahan Batang Ayumi Julu, Kecamatan Padangsidimpuan Utara.
Abdul dibunuh dengan cara dipukuli dan ditembak dengan senapan angin merk Neo Rambo oleh 3 pelaku yakni AN, AHR dan PN. Lalu ketiganya menguburkan korban di kebun sawit milik warga.
Korban dibunuh diduga motif, curiga terhadap korban yang dianggap orang asing atau selisih paham.(Saragi/Hrf).