Walikota Sidimpuan Gelar Rapat Terkait Pembelajaran Tatap Muka Langsung Ditengah Pandemi Covid-19

1332
Walikota
Walikota Irsan gelar rapat bersama terkait akan dibukanya pembelajaran tatap muka langsung
Padangsidempuan- Walikota P.Sidimpuan Irsan Efendi Nasution, SH menggelar rapat bersama Kadis Pendidikan dan Kepala Sekolah tingkat SMP dan SD terkait proses pembelajaran tatap muka langsung ditengah Pandemi Covid-19 di daerah Kota Padangsidimpuan, Rabu (12/8/2020).

Pada rapat itu Walikota Padangsidimpuan  menyampaikan proses belajar mengajar tatap muka langsung di sekolah akan segera dilaksanakan. Namun, seluruh sekolah di Kota Padangsidimpuan  tetap harus menerapkan protokol kesehatan terkait Covid-19.

“ Harus tetap mengikuti anjuran pemerintah yang dituangkan di keputusan bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri Kesehatan,” sebut Walikota.

Disebutkannya lagi, dalam keputusan bersama menteri itu disebutkan zona oranye dan merah dilarang melaksanakan pembelajaran tatap muka. Sedangkan Kota Padangsidimpuan sendiri masuk ke dalam zona kuning.

“Artinya kita diperbolehkan menggelar proses belajar mengajar tatap muka langsung dengan pemenuhan protokol kesehatan,” ujar walikota.

Tambahnya lagi walau demikian, pelaksanaan pembelajaran tatap muka langsung di sekolah itu masih harus menunggu rapat orangtua murid dengan komite sekolah dan kepala sekolah, untuk mendapatkan persetujuan orangtua, bahwasanya mereka memperkenankan anak-anaknya kembali mengikuti pembelajaran tersebut.

Selanjutnya, sembari menunggu hasil rapat, pihak komite serta kepala sekolah berikut para tenaga pengajar perlu mempersiapkan perlengkapan protokol kesehatan. Seperti tempat cuci tangan di luar maupun di dalam setiap kelas, termasuk penyertaan sabun pembersih ditiap wadah cuci tangan.

“ Termasuk masker untuk peserta didik dan guru, thermogun (pengukur suhu tembak), pembasmi kuman (disinfektan), pelindung wajah (face shield), alat semprot, toilet bersih. Terkait akses layanan kesehatan, kita akan kirim petugas puskesmas ke masing-masing sekolah,” jelas Irsan.

Dan apabila semua itu sudah dapat dipenuhi, barulah kemudian metode pembelajaran tatap muka langsung diperbolehkan. Akan tetapi, jika ternyata dikemudian hari ada ditemukan kasus atau level resiko naik, pembelajaran di sekolah dipastikan ditutup kembali.

Terakhir, mengingat rentang waktu sekolah telah ditutup sejak bulan Maret, walikota pun memerintahkan pihak sekolah melakukan gotong-royong untuk bersih-bersih di lingkungan sekolah serta melakukan juga penyemprotan cairan disinfektan di semua area sekolah.

(Saragih).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini