Labuhanbatu-Unit Tipikor Polres Labuhanbatu memeriksa Oknum Kepala Sekolah (Kepsek) SMA Negeri Dua Bilah Hilir berinisial SDW (48) atas dugaan penyalah gunaan wewenang melakukan pungli terhadap 17 Guru Tidak Tetap, serta penyalah gunaan Dana BOS dan Dana KIP, demikian dikatakan seorang guru yang tidak mau disebut namanya, yang di panggil sebagai saksi, Rabu (01/12/2021)
Pantauan wartawan media ini terlihat surat panggilan dari Unit Tipikor Polres Labuhanbatu yang tertuju pada salah seorang tenaga pengajar GTT, yang tidak mau disebut namanya, yang akan diperiksa sebagai saksi atas dugaan pungli serta penyalah gunaan dana BOS serta Dana KIP, yang masih dalam proses sejak bulan agustus lalu.
Menurut tenaga pengajar GTT itu, oknum Kepala Sekolah ini dipanggil unit tipikor, diduga melakukan pungli terhadap 17 tenaga GTT setiap bulan saat akan gajian, dan ada pulak dugaan ada manipulasi data dana KIP, serta Dana BOS, dan untuk itu unit tipikor Polres Labuhanbatu masih melakukan pemeriksaan secara intensif
“Setiap gajian kami Guru Tidak Tetap, di pungut biaya bang sebesar Rp 50.000,- sebanyak 17 orang GTT, kalo kami tanyak marah aja ibu itu, makanya ya kami kasi aja bang, udah lama ini terjadi bang, setiap bulan kami gajian ya di pungut lah,” ungkap salah seorang GTT yang merasa teraniaya atas tindakan oknum Kepsek SMA 2 Bilah Hilir itu
Oknum Kepala Sekolah SMA Negeri 2 Bilah Hilir ini saat dikonfirmasi wartawan media ini lewat Pesan WA, walau sudah menampakkan laporan terkirim namun belum menjawab konfirmasi wartawan media ini
Ditempat berbeda Kasat Reskrim Polres Labuhambatu AKP Rusdi M, Sik.,MH, saat dikonfirmasi media ini, mengatakan pihaknya akan memeriksa dahulu”kita cek dulu ya bang,” sebut Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu yang baru bertugas kurang lebih sebulan di Labuhanbatu.
Beberapa Guru Tidak Tetap disekolah tersebut, sebelumnya disnyalir mendapat interfensi dari oknum Kepsek tersebut, karena merasa jadi tantangan baginya, karena tau informasi semua perbuatan dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh oknum tersebut, dan GTT berharap agar Polres Labuhanbatu serius menanganinya
