Rokan Hilir-Sukesi, diduga tidak dinafkahi suaminya, seorang ibu rumah tangga ini mengaku berdomisili di menggala sempurna Rokan Hilir, harus menelan pil pahit bersama dua anaknya setelah menjadi korban penelantaran suaminya
Menurutnya suaminya menulis surat pernyataan bahwa Suroso, tidak dapat menafkahinya dan sudah menceraikannya lewat isi surat pernyataan tersebut.
“Saya sudah tidak dinafkahi, dan katanya didalam pernyataan yang ditulisnya jika saya sudah diceraikannya,” ungkap Sukesi
Yang paling mengecewakan bagi Sukesi, terdengar pengakuan dan rekaman bahwa diduga suaminya sudah hampir 2 tahun bersama perempuan lain
“Ada rekamannya bang, mereka terlihat dan suara mengobrol di suatu kamar,” sebut Sukesi
Kata Sukesi, dirinya juga sudah digugat cerai oleh Suroso. Dan dikatakannya dalam gugatan itu tertulis jika alasan suaminya menceraikannya, salah satunya sudah memiliki perempuan lain
“Kenapa LP saya tidak ditangani Polres Rohil ya, padahal dalam gugatan itu juga Suroso, mengaku sudah punya perempuan lain,” kata Sukesi
Sedangkan Suroso, saat dikonfirmasi lewat pesan WA nya mengatakan, dirinya minta maaf sebelumnya. Apapun yang keluarga mantannya tuduhkan kepada dia semua itu tidak benar adanya.
“Mau saya jelaskankan pun di sini ber x x, tetap saja tak kan pengaruh untuk mereka bisa mengerti, kerna memang mereka memang mencari celah diri saya saat ini, Jadi jika mereka mau melanjutkan ini saya beserta keluarga mempersilahkannya,” ucapnya
Berbeda Kasat Reskrim Polres Rokan Hilir AKP Adi Juniwinata Putu, Sik.,MH, saat dikonfirmasi terkait LP nomor STPLP/47/X/2025/SAT RESKRIM/POLRES ROKAN HILIR, terkait penelantaran atau sukesi tidak dinafkahi, hingga berita ini disajikan kepembaca tidak memberi respon
Sukesi, juga mengaku peristiwa yang lebih dahulu terjadi suaminya memiliki perempuan lain, sebelum menggugatnya cerai, dia menduga ada unsur pidananya
“Dalam sebuah rekaman saya menduga suami saya memiliki perempuan lain, pada hal kami belum cerai, sudah saya lapor di Polres Rokan Hilir sejak tanggal 15 Oktober 2025, tapi hingga kini blom ada proses,” akunya
Sukesi berharap Polisi, dan Hakim pengadilan Agama memahami permasalahannya, sehingga bisa dapat keadilan.





