spot_img
spot_img
spot_img

SK Balita Berusia 1 Tahun Asal Sei Tampang Di Larikan Ke Medan

- Advertisement -
Labuhanbatu-SK Balita berusia 1 tahun harus ikut menahan getirnya hidup di tanah Labuhanbatu, Pasalnya anak dari pasangan Amin dan Yul warga Dusun Sei Tampang Desa Sei Tampang, Kecamatan Bilah Hilir, Kabupaten Labuhanbatu Sumatera Utara, dilarikan ke Medan, Selasa (08/08/2023) untuk mendapat perawatan akibat mengalami Gizi Buruk imbas dari Ekonomi Orang tuanya yang memprihatinkan

Terkait keadaan yang dialami SK (1) yang merupakan Balita pengidap Gizi Buruk, Sekjen LPAI Labuhanbatu Zahra Nasution, turut angkat bicara. Dengan berharap Pemerintah Labuhanbatu mengedepankan kesejahteraan masyarakat, sehingga kedepan tidak ada lagi warga Labuhanbatu yanv mengalami hal seperti ini

“Seorang anak penderita gizi buruk asal Desa Sei Tampang, Kecamatan Bilah Hilir, Kabupaten Labuhanbatu, Diduga tidak mendapatkan perhatian dari Pemerintah dan Instansi Terkait di Labuhanbatu ini, sebab saat kita temui di Rumah Sakit Umum Daerah Rantauprapat, anak Balita Berinisial SK (1) dalam kondisi lemas, akibat penyakit gizi buruk yang dideritanya,” ungkap Zahra Nasution

Setelah dirawat di RSUD Rantau Prapat, katanya pihak Rumah Sakit menyarankan kepada keluarga agar anak tersebut segera dirujuk ke Medan, untuk mendapatkan penanganan yang lebih baik, namun saat ini BPJS mereka tidak ada, namun dirinya sedang berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Agar pembiayaan anak tersebut bisa dibantu menggunakan APBD Provinsi Sumatera Utara.u

“Alhamdulillah untuk berkas dari Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial Labuhanbatu sudah saya bantu uruskan untuk keperluan administrasi disana nanti nya, namun keluarga saat ini kesulitan mengenai Finansial keuangan, sebab orang tua dari anak tersebut merupakan warga yang kurang mampu,” tambah Zahra

Amin, sangat lah menyayangkan sudah 5 bulan anak mereka menderita sakit gizi buruk, namun tidak mendapatkan perhatian dari pemerintah setempat sampai saat ini, sementara itu orang tua dari anak Balita berinisial SK (1) ini, yaitu Amin, sangat lah memerlukan bantuan dari pemerintah dan instansi terkait untuk bisa membantu perobatan anaknya.

“Mudah-mudahan ada perhatian pemerintah. Sebab, saat ini kami tidak mampu mengobati hanya dapat merawat. Jangankan untuk biaya perobatan, untuk makan pun sulit, paling heran Bupati dan wakil Bupati sebelum dipilih, di televisikan mengungkapkan penanganan Giji Buruk, namun kami tak pernah menerima apa yang di rencanakan itu,” ujar sang ayah Balita berinisial SK (1) itu kepada awak media.

Advetorial
- Advertisement -
spot_img
Related News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini