spot_img
spot_img
spot_img

Polres Labuhanbatu Diminta Proses Dugaan Pungli Di DLH Terkait Gaji Buruh Kebersihan

- Advertisement -
Labuhanbatu-Polres Labuhanbatu diminta Lakukan Proses penyelidikan dugaan pungli di Dinas Lingkungan Hidup, terhadap 24 Buruh Petugas Kebersihan kota. Yang mengaku gaji mereka sebagai tukang sapu jalanan dan Kernet Mobil sampah dipotong 200 ribu per orang, Hal itu diakui seluruh petugas kebersihan itu kepada sejumlah awak media, Selasa (18/04/2023)

Para buruh petugas kebersihan di Labuhanbatu berharap APH dari Polres Labuhanbatu maupun kejaksaan di Labuhanbatu bertindak untuk proses atas dugaan kesewenang wenangan ini, dengan menindak lanjuti laporan informasi dari berbagai media, terkait dugaan pungli yang terjadi pada pekerja Dinas Lingkungan Hidup yang dikontrak untuk bagian kebersihan.

Menurut Para Buruh Petugas Kebersihan ini, agar APH yaitu Polres Labuhanbatu mem proses dan memeriksa Kepala Bidang (Kabid) Persampahan, Dinas Lingkungan Hidup Labuhanbatu Edy Martin, yang menurut ke 24 buruh kontrak Dinas Lingkungan Hidup Labuhanbatu itu, diduga dalang dari pemotongan gaji mereka yaitu para buruh kebersihan, yang jelas mengakibatkan kerugian materi berupa gaji mereka

“Kami petugas kebersihan yang bertugas di Pasar Gelugur Rantauprapat pokoknya tidak terima gaji kami di potong, oleh Kabid Persampahan DLH, Kami minta Polres Labuhanbatu melakukan tupoksinya, Karena kami juga sudah tua dibilang lah kami tak becus dalam bekerja, padahal kami selalu bekerja sebagaimana aturan yang berlaku, kalau lah kami tidak bekerja sebagaimana ucapan Kabid, mungkin pasar gelugur itu sudah banyak sampah yang menumpuk,” Kata para petugas Kebersihan itu

Selain itu para petugas mengungkapkan saat mereka mengkoordinasikan pemotongan gaji mereka itu, Kabid Persampahan Dinas Lingkungan Hidup Labuhanbatu itu, dengan arogannya mengatakan jika itu untuk Negara, dan Kabid itu juga mengeluarkan pernyataan jika kaum emak- emak selaku penyapu jalan, sudah tidak becus dalam menjalankan tugas kebersihan di pasar Gelugur

“Kabid Persampahan Edi Martin, mengatakan juga ke kami dengan lantangnya menyebut jika kami ingin melapor ke Polres Labuhanbatu dipersilahkan, karena dia tidak takut, dia seakan berdosa memotong gaji kami sebesar 200 ribu, itu kan sungguh sangat berarti bagi kami, apalagi kami sebagai tulang punggung keluarga (Janda) semua harus dipenuhi termasuk fitrah untuk tahun ini, kami hanya meminta hak kami, bukan uang pak Kabid, berikan hak kami,” ucap ke 24 buruh DLH termasuk seorang bernama Aisah

Seorang pegawai di DLH bernama Baim Pasaribu, mengungkapkan jika dirinya tidak tau menau dalam peristiwa itu “Saya selalu ditanya mereka kenapa gaji mereka tidak penuh, ya saya yang tidak tau permasalahannya bingung dong, walau pun saya sebagai kordinator para kaum emak, lebih baik Langsung mempertanyakan ke Kabid agar tidak menjadi asumsi buruk kepada saya,” Sebut Baim Pasaribu.

Sementara itu Edi Martin selaku Kabid persampahan terlihat kebingungan ketika emak-emak mendatangi kantornya, persoalan gaji disunat, menurutnya uang itu diberikan untuk negara namun ia berjanji persoalan ini akan dicarikan solusinya.

Dan saat dikonfirmasi awak media ini lewat nomor What Shapp nya, di nomor 0811 XXXX XX5, walau pesan sudah conteng dua biru menandakan sudah di baca, namun Kabid persampahan Dinas Lingkungan Hidup itu tidak memberi tanggapan, hingga berita ini di sajikan ke hadapan pembaca

Advetorial
- Advertisement -
spot_img
Related News

1 KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini