Medan- Wali Kota Medan, Bobby Nasution telah mencanangkan Kawasan Pasar Bersih yang berlokasi di Pasar Induk Lau Cih Medan Tuntungan, Pasar Bakti Medan Area, dan Pasar Sentosa Baru Medan Perjuangan. Pencanangan pasar bersih ini diharapkan bukan hanya menciptakan kenyamanan pada pedagang dan pembeli, namun menambah nilai ekonomis. Soalnya, Bobby Nasution juga telah menyiapkan mesin pengolahan sampah menjadi kompos.
Pada pencanangan Kawasan Pasar Bersih dan Pengelolaan Sampah Pasar di Pasar Induk Lau Cih, Rabu (15/9/2021), Bobby Nasution menyebutkan, pasar bersih merupakan penandaan bahwa telah terjadi pengelolaan sampah mulai hulu sampai hilir.
Di Pasar Induk Lau Cih, misalnya, Pemko Medan mempunyai sarana pengolahan sampah. Sampah Pasar ini diolah menjadi kompos untuk mendukung pertanian di kawasan Medan Tuntungan juga akan dipasarkan di daerah-daerah lain.
“Sampah dari pasar ini akan diolah menjadi kompos untuk mendukung sektor pertanian di di Kecamatan Medan Tuntungan juga dijual ke daerah-daerah lain,” ucap Bobby Nasution.
Dia menerangkan, Pasar Induk Lau Cih menghasilkan sampah 4 ton sampah dalam waktu 3 hari. Dibutuhkan pengolahan sampah yang dilakukan secara komprehensif. Pemko Medan melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan sudah memiliki peralatan dan sistem.
Sampah yang ada, sebutnya, ditumpuk 4 sampai 7 hari kemudian diolah menjadi pupuk. Memang saat ini masih skala kecil, namun ke depannya Pemko Medan akan mengolah 30 ton sampah dalam watu 1 jam.
“Uji labnya sudah keluar. Alhamdulillah hasilnya bagus dan ini mau coba kita pasarkan terutama kita pakaikan dulu di lahan-lahan kita seperti di kecamatan yang memiliki ladang. Kita distribusikan dulu secara gratis. Kemarin juga sudah kita bagikan ke kabupaten/kota yang ada di Sumut, agar bisa dijadikan percontohan. Tujuan utama dari pengolahan ini bukan untuk menghasilkan profit, tetapi untuk menghilangkan sampah yang ada di Kota Medan,” jelas Bobby.
Kuatnya komitmen Bobby Nasution menciptakan pasar bersih ini mendorong Plt Dirut PD Pasar Kota Medan Tengku Maya Magdina untuk lebih meningkatkan kinerja pengelolaan sampah pasar. Dia mengatakan, siap bekerja dan berkolaborasi untuk melakukan pengolahan sampah pasar mulai hulu hingga hilir.
“Pak Wali Kota telah menekankan, jangan hanya sekadar pencanangan. Kebersihan dan pengelolaan sampah pasar harus terus ditingkatkan,” ucapnya.
Maya mengatakan, kesiapan pihaknya bersama pedagang adalah hal yang wajar. Dia mengatakan, pengelolaan persampahan di Pasar Induk Lau Cih ini telah berlangsung setiap hari.
“Pencanangan ini membuat kami untuk lebih meningkatkan kinerja. Apa yang menjadi kekurangan dalam penanganan kebersihan dan pengelolaan sampah pasar akan kita perbaiki,” ungkapnya.
Terkait pengolahan sampah, Maya menerangkan, setelah berjualan para pedagang mengumpulkan sampahnya. Sampah ini tidak diangkut lagi ke TPA, namun dibawa petugas kebersihan akan membawa sampah ke tempat pengolahan sampah yang berlokasi di bagian belakang Pasar Lau Cih.
“Sampah itu dibawa ke tempat pengolahan di belakang. Itu kami namakan kuburan sampah. Di sana ada sampah yang baru dan yang lama. Sampah yang baru difermentasi, disemprot dengan cairan mikroba, paling lama empat belas hari,” sebutnya seraya menambahkan sampah yang dari Pasar Bakti dan Sentosa Baru direncanakan juga akan dibawa ke tempat pengolahan sampah Pasar Induk Lau Cih.
Penetapan kawasan pasar bersih ini juga mendapat dukungan dari pedagang. N. Ginting salah seorang pedagang di Pasar Induk Lau Cih ini mengatakan, dengan bersihnya pasar pembeli akan merasa nyaman.
Dia menilai, apa yang kebijakan Bobby Nasution mencanangkan kawasan pasar bersih ini sudah tepat dan sangat membantu pedagang.
“Kalau pasar ini bersih, pembeli akan nyaman. Pasar ini akan menjadi pilihan bagi masyarakat untuk berbelanja memenuhi kebutuhan. Kami pedagang pun terbantu,” ungkapnya.
Dia pun berjanji mendukung tindak lanjut pencanangan kawasan pasar bersih ini, khususnya di Pasar Induk Lau Cih. “Ini tempat kami berjualan, tentu kebijakan ini harus kami dukung,” ucapnya. (Afs)