Padangsidimpuan – Pemerintah Kota (Pemko) Padangsidimpuan yang dipimpin Wali Kota Padangsidimpuan Irsan Efendi Nasution, SH mengikuti rapat bersama Mentri Pendidikan, kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim dan Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi secara virtual.
Kegiatan rapat virtual yang di ikuti Pemko dalam hal ini Wali Kota Padangsidimpuan membahas tentang Pembelajaran Tatap Muka Terbatas (PTMT), Program Merdeka Belajar dan seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan diikuti oleh seluruh Kabupaten/Kota seluruh Sumatera Utara.
Dan Wali Kota yang di dampingi Sekda H. Letnan Dalimunthe, SKm, MKes, Asisten Administrasi Umum Hamdan Sukri beserta OPd (Organisasi Perangkat Daerah) Pemko Padangsidimpuan mengikuti rapat tersebut di Aula kantor Wali Kota Padangsidimpuan, Jalan Sudirman No 2 Kota Padangsidimpuan, Senin (25/10/2021).
Sampai saat ini, Senin (25/10), sekitar 47% sekolah di Sumut telah melakukan PTM, namun masih didominasi tingkat SMP dan SMA. Ke depannya SD dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) akan diupayakan untuk melakukan PTM.
“ Kita akan upayakan mempercepat vaksinasi untuk pelajar, sejak kurang lebih tiga bulan lalu kita terus dorong ke pelajar agar PTM semakin luas.SD dan PAUD kita akan pertimbangkan karena anak-anak ini sangat butuh tatap muka di usianya,” kata Gubernur Edy Rahmayadi, usai rapat dengan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Makarim di Aula Tengku Rizal Nurdin.
Hingga 23 Oktober 2021, ada 22 kabupaten/kota di Sumut yang berada di level 3, kemudian sembilan kabupaten/kota level 2 dan dua kabupaten/kota level 1. Sesuai dengan Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri PTM bisa dilakukan daerah di bawah level 4. Karena itu, Pemprov Sumut akan mendorong peningkatan PTM terbatas dan memperkuat pengawasan protokol Kesehatan.
“ Tentu ada persyaratan yang harus dipenuhi seperti vaksinasi tenaga pengajar dan pelajar. Belajarnya juga dua kali seminggu dan dua jam per hari, dan tidak diperbolehkan buka kantin. Kita akan dorong sekolah-sekolah untuk memenuhi syarat-syarat PTM,” kata Edy Rahmayadi.
Sementara itu, Menteri Nadiem Makarim berharap, PTM terbatas di Sumut bisa segera meningkat ke angka 80%. Dia juga menekankan agar SD dan PAUD segera diberlakukan PTM, karena menurutnya dampak sekolah jarak jauh sangat besar untuk anak-anak SD dan PAUD.
“ Riset kita dengan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) kita kehilangan 1 tahun pembelajaran. Bisa permanen dampaknya dan ini bisa menyebabkan learning loss terbesar dalam sejarah Indonesia, belum lagi yang putus.Dan ternyata dampak terbesar PJJ paling besar pada anak SD dan PAUD, mereka yang paling butuh tatap muka, dampaknya bisa permanen,” kata Nadiem, pada pertemuan yang juga dihadiri Bupati/Walikota se-Sumut secara virtual.
Nadiem meminta agar vaksinasi di Sumut semakin dipercepat, karena bukan hanya masalah pembelajaran, ini juga terkait keberlangsungan sekolah-sekolah swasta.
“ Kita harus percepat sekolah bisa PTM, termasuk yang swasta. Banyak sekolah swasta yang kesulitan finansial karena orang tua murid banyak yang tidak mau membayar uang sekolah,” kata Nadiem.
Hadir secara langsung pada pertemuan ini Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah dan Wali Kota Medan Bobby Nasution. Juga hadir jajaran Kementerian Pendidikan, Budaya, Riset dan Teknologi serta OPD terkait Pemprov dan Pemda se-Sumut secara langsung dan virtual.(Saragi).