Tanjungbalai – Surya Darma AR wakil ketua DPRD Kota Tanjungbalai,akui pembangunan jalan pajri dikelurahan sei raja kecamatan sei tualang raso ditanah kosong kini jadi sorotan sebab dibangun tanpa ada pemukiman warga merupakan pokok pikiran (Pokir) hasil reses yang diserapnya.
Menurut Ketua PDI Perjuangan itu pembangunan Jalan pajri itu merupakan penghubung menuju Jalan Sei Kapias yang menembus Jalan Hj.Safiah, Kecamatan Teluk Nibung. Namun, karena dananya terbatas, maka pembangunannya belum bisa menembus Jalan Sei Kapias, dan akan diusulkan bertahap.
“Pembangunan Jalan Fajri itu adalah pokir saya yang diserap dari hasil reses tahun 2020 dan 2021,” kata Surya Darma kepada awak media ketika ditemui diruang kerjanya , Senin (20/6).
“Jalan Fajri itu memang melintasi tanah kaplingan milik warga. Mengenai lahannya juga sudah ada pembebasan dari masyarakat,” kata Surya
Surya menjelaskan selain pokir pembangunan Jalan pajri itu juga sudah diusulkan melalui Musrenbang (Musyawarah Rencana Pembangunan).
Surya juga menambahkan, jika ada jalan lain yang rusak (dekat jalan pajri) yang belum tersentuh pembangunan, dalam reses tidak ada warga yang menyampaikan atau mengeluhkan jalan rusak tersebut.
Ia juga membantah terhadap issu adanya kepemilikan tanah kaplingan milik nya dilokasi tersebut ” Itu tidak ada , silahkan periksa” katanya
Diberitakan sebelumnya Kebijakan dinas perumahan rakyat dan kawasan pemukiman (Perkim) Kota Tanjungbalai atas pembangunan jalan di kawasan tanpa permukiman warga, menjadi perbincangan hangat dimasyarakat.
Kebijakan ini sangat kontradiktif, karena di satu sisi masih banyak jalan di kota tanjungbalai yang rusak dan tidak layak, di sisi lain malah membangun jalan di lokasi yang tidak ada penghuninya serta bukan jalan perlintasan warga.
Pembangunan jalan yang tidak ada penghuninya itu berlokasi di Jalan Pajri Kelurahan Sei Raja Kecamatan Sei Tualang Raso kota Tanjungbalai.
Samsul, salah seorang warga kelurahan setempat yang ditanya, mengaku heran dengan pembuatan jalan di lokasi yang tidak ada penduduknya, sementara jalan yang ada dan sudah rusak parah malah tidak diperbaiki.
“Jalan banyak penghuninya dan membutuhkan jalan, malah tidak dibuatkan jalan. Ini kan aneh, patut dipertanyakan,” katanya.
Banyak pihak menduga, pembangunan jalan tersebut adalah pesanan dan demi kepentingan pihak tertentu sebab dilokasi tersebut terdapat penjualan kaplingan tanah.
Menanggapi hal itu, ketua solidaritas masyarakat Indonesia kota Tanjungbalai, Fitra Ramadhan Panjaitan sangat menyayangkan kinerja Bappeda dan Dinas Perkim di dalam penganggaran, karena selama ini selalu menyatakan pembangunan yang dianggarkan selalu berdasarkan skala prioritas.
“Kalau berdasarkan skala prioritas, mengapa membangun jalan di lokasi yang tidak ada penduduknya. Ini patut dipertanyakan,” ujarnya
Ia juga mempertanyakan, mengapa mengapa paket proyek pembangunan jalan itu bisa lolos melalui APBD, dimana peran DPRD, ini juga perlu ditelusuri agar semuanya menjadi terang dan jelas.
Disebut Jebolan Pokir Dewan
Disisi lain dalam penelusuran Matatelinga.com, salah seorang sumber ASN yang bekerja Dinas Perkim Kota Tanjungbalai menyebutkan bahwa jebol nya pembangunan jalan Pajri dalam realisasi APBD tahun 2022 atas usulan pokok pikiran (Pokir) anggota DPRD kota Tanjungbalai
Menurut sumber pengusulan jalan tersebut sempat dua kali ditolak dalam pelaksanaan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrembang) sebab dilokasi tersebut tidak ada penduduk nya serta bukan jalan perlintasan warga
“Di musrembang jalan itu ditolak, sudah dua kali itu,tahun ini terealisasi lewat Pokir DPRD,” ucap sumber tersebut.
Sementara itu Plt Kepala dinas perumahan rakyat dan kawasan pemukiman, Kota Tanjungbalai, Tajul Abrar Nur Ritonga, ST saat dikonfirmasi belum bisa memastikan apakah pengajuan jalan pajri tersebut melalui Musrenbang atau Pokir DPRD
Namun menurut nya dibangun jalan pajri tersebut nantinya sebagai penghubung dan jalan alternatif
“Kurasa Pokir juga itu , aku infonya dimusrebang masuk, tapi nanti dicek dulu, aku gak berani membilangkannya, biasanya itu, ada dimasukan dimusrebang ,dimasukkan dipokir juga namanya lah usaha sah sajanya itu.” Kata Tajul saat ditemui. Sabtu (18/06/2022) kemarin.
Tajul juga mengatakan pembangun jalan tersebut tidak seharusnya menjadi persoalan sebab dibangun nya jalan itu sudah tentu ada pungsinya.
“Sepanjang itu permintaan masyarakat dan itu ada fungsinya, udah selesai kalau gak ada gunanya ngapain dibangun,” ucap Tajul.
Kontributor – Ilhamsyah