Karo- Bupati Karo Terkelin Brahmana, SH, MH menerima suntikan pertama vaksinasi sinovac covid-19 di Kabupaten Karo sebagai tanda dimulainya pelaksanaan program pemerintah secara menyeluruh untuk memutus penularan Covid-19, kegiatan itu berlangsung di Pendopo Rumah Dinas Bupati Karo, Kabanjahe, Kamis (4/2/2021).

Hadir dalam acara  vaksinasi sinovac tersebut, diantaranya Dandim 0205 /TK Letkol Kav Yuli Eko Hadyanto, Kajari Karo Denny Ahmad, SH MH, Wakil Ketua DPRD Karo Dapit Kristian Sitepu, Kabag Sumda Polres  Karo Kompol SP Anak Ampun, Dansubdenpom I/2-1 Kapten CPM Dwi Darsono, Asisten III Mulianta Tarigan, Kadis Kesehatan drg Irna Safrina Meliala dan Sekum Moderanen GBKP Pdt Rehpelita Ginting.

Saat penyuntikan berlangsung, Terkelin Brahmana mengatakan dirinya sangat tenang dan santai. Sehingga dr Lapan sebagai ‘esekutor’ tidak butuh waktu lama menyuntikkan vaksinasi sinovac tersebut.

Dari tahapan-tahapan proses vaksinasi tersebut, Terkelin mengaku tidak ada yang sulit. Jika sudah siap di vaksinasi dan belum ada merasakan apa-apa. Sehingga dianjurkan kepada masyarakat jangan pernah takut divaksin.

Sementara itu,  sebagai eksekutor vaksinasi sinovac dr Lapan  membenarkan telah melakukan penyuntikan vaksinasi  kepada Bupati Karo disusul pejabat yang lainnya.

“Tidak perlu takut dan was-was dalam menerima vaksinasi sinovac. Karena vaksinasi tersebut sangat penting dalam tubuh kita sebagai pelindung kekebalan dalam menghadapi virus Covid-19,” ucapnya.

Dokter Puskesmas Kabanjahe ini menjelaskan, setelah di vaksinasi tahap pertama, maka tahap kedua dilanjutkan setelah 14 hari dan setelah 28 hari vaksinasi sinovac akan berfungsi dan menjadi kekebalan dalam tubuh. (Afs)

Karo- Bupati Karo Terkelin Brahmana, SH, MH meminta kepada para petugas medis dan masyarakat  untuk memanfaatkan mobil tes polymerase chain reaction (PCR) atau Mobile Combat Covid-19 yang sudah dimiliki RSUD Kabanjahe secara maksimal guna membantu pendeteksian masyarakat yang terpapar virus Corona.

Hal itu disampaikan Bupati Karo didampingi Dandim 0205 /TK Letkol Kav Yuli Eko Hadyanto, Kajari Karo Denny Ahmad, SH MH, Wakil Ketua DPRD Karo Dapit Kristian Sitepu, Kabag Sumda Polres Karo Kompol SP Anak Ampun, Dansubdenpom I/2-1 Kapten CPM Dwi Darsono, Asisten 3 Mulianta Tarigan, Sekum GBKP Pdt Rehpelita Ginting, Ketua TP PKK Karo Ny Sariati Terkelin Brahman, saat membuka  pencanangan vaksinasi Covid-19, Kamis (4/2/2021) di Pendopo Rumah Dinas Bupati Karo, Kabanjahe.

“Kita  patut  bersyukur atas kemampuan daerah mengadakan mobil PCR tersebut. Tentu dengan adanya kendaraan cepat ini sangat membantu dalam pemeriksaan swab dengan cara jemput bola ke masyarakat,” ujarnya.

Menurut Bupati, setelah adanya Mobil PCR ini, masyarakat bisa dengan cepat memperoleh hasil swab. Tidak seperti tahun lalu, hasil swab terlebih dahulu dikirim ke Medan dan tiga minggu kemudian baru diketahui hasilnya.

“Wajar kita beri apresiasi kepada petugas  medis di Karo sebagai pahlawan garda terdepan dalam melawan Covid-19,” tegasnya. Dalam kesempatan itu, Kadis Kesehatan Karo drg Irna Safrina Meliala memaparkan dalam pencanangan vaksinasi  Covid-19, semuanya sesuai aturan regulasi dan petunjuk dari WHO.

Lebih lanjut dikatakan Irna, dalam pemasangan vaksinasi untuk mencegah dan pengendalian Covid-19, meningkatkan kekebalan individu dan kelompok, menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat virus corona di Karo. “Sasaran pertama dalam pencanangan vaksinasi Covid-19 yang diharapkan akan menargetkan 1.880 orang, dan selebihnya 1.689 orang telah diversifikasi di SISDMK, ”pungkasnya. (Afs).

Karo- Bupati Karo Terkelin Brahmana SH MH bersama unsur Forkopimda menyatakan setuju dan mendukung program Pemerintah Pusat dibentuknya Posko (pos komando) tingkat desa dan kelurahan di seluruh Indonesia termasuk di Karo, guna mengendalikan lajunya penularan Covid-19.

Dukungan ini dinyatakan Bupati Karo Terkelin Brahmana bersama Dandim 0205 /TK Letkol Kav Yuli Eko Hadyanto, Kapolres Tanah Karo AKBP Yustinus Setyo Indriono, Sik, Kajari Karo Denny Ahmad, SH, MH, Kadis DPMD Abel Tarigan, Plt BPBD Natanail Peranginangin, usai mengikuti Rapat Kordinasi  lewat virtual bersama Ketua Satgas Nasional, Rabu (3/2/2021) di Ruang KCC Kantor Bupati Karo, Kabanjahe.

Bupati Karo menyebutkan, Posko ditingkat desa dan kelurahan sangat dibutuhkan. Karena pemerintah pusat menganggap pengendalian penyebaran Covid-19 ditengah-tengah masyarakat melalui protokol kesehatan 3M dinilai belum maksimal dan efektif menekan laju penularan Covid-19.

Menurut Terkelin, hal itu merupakan siasat dan strategi baru dalam pengendalian pandemi. Kedepan Satgas Penanganan Covid-19 Pemkab Karo  akan mengaktifkan Posko yang tersebar di tingkat desa dan kelurahan di setiap kecamatan.

“Petunjuk pembentukan Posko di Karo, selanjutnya akan menunggu regulasi dan aturan. Sehingga dalam penempatan personil di Posko disarankan nantinya unsur Pemda, TNI, Polri, tokoh agama dan tokoh masyarakat  sesuai aturan,” ungkapnya. Seraya berharap Posko itu bisa menurunkan kasus Covid-19 disaat Prokes diterapkan nantinya.

Dengan keberadaan posko tersebut, dapat berfungsi mendorong perubahan perilaku di masyarakat. Dalam menjalankan protokol kesehatan dan memberikan layanan kepada masyarakat. Posko juga berperan sebagai pusat kendali informasi, sekaligus menguatkan pelaksanaan 3T (tracing, testing, treatment) hingga tingkat desa/kelurahan.

Fungsi Posko  juga, diharapkan dapat menyentuh desa/kelurahan  yang  mencakup pemantauan kasus Covid-19 yang terjadi di pemukiman setempat. Petugas Posko akan dilibatkan dalam mengawasi pasien melakukan isolasi mandiri. Baik di rumah atau fasilitas isolasi yang didirikan perangkat desa atau Pemkab.

Kapolres Tanah Karo AKBP Yustinus Setyo Indriono Sik dan Dandim 0205 /TK Letkol Kav Yuli Eko Hadyanto mengatakan akan selalu siap mendukung kebijakan pemerintah. Berdasarkan hasil evaluasi dilapangan, masih banyak masyarakat abaikan protokol kesehatan dan belum patuh terhadap Prokes 3M yang dapat meningkatkan resiko penularan.

“Hal terpenting harus dilakukan mengurangi kasus positif, dengan disiplin patuhi prokes 3M. Agar resiko penularan dapat diminimalisir. Sekaligus melindungi diri dan orang terdekat dari penularan,”ungkapnya. (Afs)