Tapanuli Utara- Pengurus PBB Taput dampingi Medina Manullang (34) melaporkan peristiwa aniaya yang dialaminya ke Polres Tapanuli Utara, Jumat (15/4/2022) sore.
Korban hadir di Mapolres Taput bersama dengan pengurus DPC Pemuda Batak Bersatu (PBB) Tapanuli Utara dan juga sejumlah tokoh perwakilan marga dari Toga Manullang Bona Pasogit resmi membuat laporan, usai Medina menjalani visum di RSUD Tarutung, polisi langsung melakukan penyelidikan guna dilanjutkan proses hukumnya.
Medina Manullang tercatat sebagai warga Desa Batu Sigunggung Kecamatan Gunung Sitimber Kabupaten Dairi.
Peristiwa tindak kekerasan yang dialami oleh Medina Manullang yang berada disalah satu kedai tuak yang berlokasi disekitar pajak Tarutung, sempat viral di media sosial yang di unggah oleh akun Facebook Erika Sianturi tentang penganiayaan terhadap korban.
Pengurus DPC PBB Taput Riyo Manullang yang diwakili oleh Mawe Panggabean ketua PAC PBB Kecamatan Siatas Barita Taput mendesak dan mendukung pihak Polres Taput agar segera menindak lanjuti laporan Medina juga menindak pelaku sesuai proses hukum yang berlaku.
” Kami pengurus DPC PBB Tapanuli Utara mendukung pihak polres segera menangkap pelaku untuk diproses sesuai undang undang yang berlaku. PBB terpanggil untuk mendampingi korban kekerasan pada wanita,” ucap Mawe Panggabean bersama pengurus PBB Lainnya.
Terpisah, saat di hubungi lewat selulernya Riyo Manullang juga mengutuk keras atas kekerasan yang menindas perempuan.
Pihak Keluarga Besar Toga Manullang se-Indonesia dan seluruh dunia mengecam keras atas tindakan kekerasan tersebut.
Mpr Manullang dan Pdt. Agus Manullang tokoh yang mewakili Toga Manullang se-Indonesia hari ini turut hadir mendampingi Medina di Mapolres Taput.
“kami mewakili Toga Manullang Bona Pasogit mewakili seluruh Indonesia membuat pelaporan atas dugaan penganiayaan terhadap ito kami (Dina br Manullang) yang viral di medsos, itulah kedatangan kami ke Polres Taput,” ungkapnya yang turut didampingi Medina Manullang usai membuat Laporan Polisi.
Mpr Manullang menyampaikan tujuan pelaporan Toga Manullang hari ini ke Polres Taput agar pelaku diproses hukum sesuai dengan aturan yang berlaku. “Agar pelaku diproses secara hukum,” tandasnya.
Dikatakan, korban tadinya sedang berada di Pekanbaru-Riau, dipanggil agar datang ke Tapanuli Utara guna membuat laporan kasus penganiayaan yang dialaminya ke Polisi.
MPR mengakui, selama tiga malam dirinya tidak bisa tidur lantaran marga Toga Manullang se Indonesia banyak menghubungi dan menyampaikan agar kasus penganiayaan yang dialami Dina Manullang agar dibantu.
“Saya tiga malam tidak tidur, karena seluruh marga Manullang se-indonesia menghubungi saya, masa di Bonapasogit ito kita dianiaya tidak tau, sehingga saya tidak tidur saking banyaknya telepon, dan itulah sebabnya kami mewakili marga Manullang untuk membuat laporan kasus penganiayaan tersebut,” sebutnya.
Sebelumnya, Keterangan korban kepada polisi, melalui kasi Humas Polres Taput Walfon Barimbing menjelaskan penganiayaan korban terjadi Rabu (12/1/2022) lalu pukul 21.00 WIB di kedai tuak terlapor ZP di pajak Tarutung, Kelurahan Hutatoruan VI, Kecamatan Tarutung Tapanuli Utara.
Pelakunya merupakan pasangan suami istri (pasutri) Zulkarnain Purba (44) dan istrinya Yessi Sibagariang. Mereka berasal dari Kelurahan Hutatoruan X, Kecamatan Tarutung Tapanuli Utara.
Sementara, menurut keterangan korban, peristiwa penganiayaan betul terjadi atas dirinya. Terlapor ZP datang ke kedai korban dalam keadaan mabuk.
Sedangkan korban bekerja sebagai penjaga kedai tuak ZP. Tiba-tiba terjadi pertengkaran dan ZP memukulnya pakai gembok ke kepala korban sambil menarik rambutnya. Setelah korban tersungkur kelantai lalu istrinya YS menginjak kepala korban.
Selanjutnya, sebelum korban melapor ke Polres Tapanuli Utara, peristiwa aniaya tersebut viral di media sosial Facebook.
Lebih kanjut, kata Walfon, pengakuan ZP saat diperiksa mengatakan, bahwa kejadian tersebut terjadi bulan Juli 2021 lalu.
“Karena korban saat itu kita cari keberadaannya, tidak ada di wilayah Taput untuk dimintai keterangan, sehingga ke esokan harinya ZP kita pulangkan sambil mencari informasi keberadaan korban guna melakukan penyelidikan,” tukasnya. (Henry)