Medan – Setiap manusia akan hatinya akan hancur, jika orang tercinta dan orang yang melahirkannya pergi untuk selamanya. Hal ini dialami Kordinator Liputan (Korlip) Media Nasional Joe Sijabat yang sangat terpukul akan kepergian ibunda tercintanya. Dan meluapkan seluruh ungkapan hatinya atas kepergian ibundanya almarhum Rosita Damaris br Tobing.
Ungkapan hatinya ini disampaikan Korlip Media Nasional Joe Sijabat, pada saat acara adat sebelum pengebumian ibunda tercintanya, Senin (20/11/2023).
“ Bu…Tanpamu, aku (tidak) baik-baik saja, Ibu tahu, aku kangen sama Ibu. Kapan datang lagi ke mimpiku?, Aku ingin cerita banyak kepadamu ,” sebutnya.
Lanjutnya lagi, aku Sayang Ibu. Baik-baik di sana, tunggu aku. Untaian doa yang aku kirim akan menemani Ibu. Bu, aku cuma mau bilang terima kasih atas pengorbananmu, kasih sayangmu, dan pernah merawatku hingga embusan napas terakhirmu.
“ Sekarang aku sadar, dunia terasa hampa dan sepi semenjak ibu pergi ke surga Allah. Ibu pasti bahagia di sana karena tidak ada yang menyakiti Ibu lagi. Bu, semoga malam ini kau kembali datang ke mimpiku lalu aku dapat mendengar suaramu kembali. Terkadang ingin kembali ke masa sebelum ibu meninggal, di mana semua tidak sehancur saat ini ,” cetusnya.
Kemudian ungkapan hatinya yang lain yakni, setiap Hari Raya tiba, yang kusiapkan bukanlah pakaian atau makanan terbaik. Tapi bagaimana sikap terbaik menerima bahwa kali ini hari raya tidak bersama Ibu. Mah, aku kangen. Semoga kita dapat bertemu di surga-Nya. Terima kasih atas bimbingan dan kesabaranmu. Ktika ibu meninggal kita menangis sepuasnya, dan jika tangisan sudah berlalu akan digantikan rasa sedih. Ketika sedih berlalu, digantikan rasa rindu. Di sanalah kita sadar bahwa sangat sakit merindukan orang yang telah tiada.
” Ma, ingatanku tentangmu adalah harta yang akan selalu kusimpan dalam hatiku hingga akhir masa, ibu, kau telah memberikanku cinta yang tidak akan bisa digantikan dengan siapapun di dunia ini. Mom, kau akan selalu menjadi orang yang dicintai, tidak akan pernah dilupakan, dan selalu dirindukan olehku. Ibu, aku sudah tidak lagi mendengar suaramu selama bertahun-tahun, tapi mengapa hatiku masih tetap terus berbicara setiap hari denganmu. Ibu, setiap kali aku merindukanmu, aku selalu memikirkan semua kenangan yang kita buat bersama. Waktu memang berlalu, tapi satu pun hari di mana aku tidak mengenang ibu dalam hidupku ,” katanya.(Sar/Rzk).