spot_img
spot_img
spot_img

Baliho: Polres Labuhanbatu Diminta Tangkap Pelaku Pengutipan Biaya Akreditasi Di Puskesmas Kota

- Advertisement -
Labuhanbatu-Polres Labuhanbatu diminta tindak dan tangkap pengutipan diduga biaya akreditasi di puskesmas kota rantau prapat Labuhanbatu, hal itu tertulis dalam satu baliho yang akan di pasang di 6 titik di kota Rantau Prapat

Baliho tersebut diduga sebagai protes atas kutipan biaya akreditasi di puskesmas kota rantau prapat. Sehingga Polres Labuhanbatu diminta perlu bertindak, dan jika benar peristiwa itu diharapkan Kapolres mengatensi penidakan peristiwa itu

Menanggapi baliho yang diduga dibuat aktifis senior labuhanbatu itu, Sekjen Lembaga Swadaya Masyarakat Berseru Rakyat Indonesia (LSM Baris) Arjan, Rabu (17/01/2024) turut anhkat bicara. Polres Labuhanbatu sebagai lembaga penegak hukum harus menunjukkan keberanian untuk benar benar memfinising kasus kasus seperti ini

Arjan menerangkan pihak Polres Labuhanbatu harus tegas dalam menindak pungli, yang diduga marak di labuhanbatu. Salah satunya pengutipan di Puskesmas kota rantau prapat, dikabarkan dibebankan ke 110 ASN di lingkungan pusat kesehatan kota di Labuhanbatu itu

“Kita menerima aduan dari sumber, di duga dikutip 600 rb per ASN, dari 110 ASN yang ada di puskesmas kota. Untuk itu penegak hukum tidak bisa mentolerir alasan atau keperluan yang di isukan dana itu untuk bisya Akreditasi,” sebut Arjan

Disamping itu Aktifis Mahasiswa Merdeka Said, mengatakan pihaknya direncanakan akan menggelar aksi damai dan pajang baliho, agar Polisi dapat menindak dugaan pungli, jika sudah lengkap keterangannya

“Labuhanbatu lagi santer, jadi saatnya penegak hukum melakukan pemeriksaan dan penindakan atas dugaan peristiwa ini. Jangan sampai lolos jika ada petostiwa seperti ini, haruslah di buktikan jika Polisi juga layak di percaya masyarakat dapat menyelesaikan peristiwa di tengah tengah madyarakat terlebih di instansi. Melainkan bukan hanya KPK yang layak,” ungkap Said

Saat wartawan media ini konfirmasi ke Puskesmas kota ranto prapat, KTU Puskesmas Kota rantau prapat Andi Maliala Pasaribu, yang didampingi 2 ASN lainnya yang berprofesi dokter, Rabu (17/01/2024) sekira pukul 10:30 Wib, mengaku jika Seleruh ASN di Puskesmas kota ranto prapat, memang ada mengumpul uang 600 ribu untuk biaya mereka

“Biaya 600 ribu itu dikumpul per ASN dari 110 ASN, untuk keperluan kami ban saat akreditasi, yah mskan selama 3 hari, dan kegiatan,” ungkap Andi.

Sedangkan Sekjen DPP LSM Baris, berharap Polres Labuhanbatu menangkap penanggung jawab atas kutipan itu, jika nantinya benar dan duduk untuk di pidana. Sebab jika Polisi tidak tegas, Labuhanbatu akan jadi kabupaten darurat kejahatan terselubung terlebih di lingkungan instansi.

Advetorial
- Advertisement -
spot_img
Related News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini