Tanjungbalai – Puluhan pemuda masa aksi Pemuda Tanjungbalai (PETA) dan Gerakan Aktivis Penyampai Aspirasi (GAPAI) yang tergabung dalam Koalisi Aktivis Tanjungbalai merasa kecewa atas respon kurang positif Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) terkait protes mereka terhadap salah satu pabrik es kristal yang diduga bermasalah.
Perasaan kecewa tersebut dirasakan Aksi pendemo yang mengatas namakan PETA saat Wakil Ketua DPRD, Surya Dharma AR, SH menanggapi aksi mereka yang hanya berjanji akan memanggil Wali Kota Tanjungbalai dan Dinas terkait serta pengusaha es kristal untuk dikonfrontir melalui Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang belum diketahui jadwalnya.
“Baik, Menanggapi apa yang di sampaikan. Kami akan segera panggil Wali Kota, Dinas terkait dan juga pengusaha es kristal yang rekan-rekan maksudkan dalam waktu dekat ini untuk menggelar RDP terkait hal tersebut,” kata Wakil Ketua DPRD, Surya Dharma AR, SH, Senin (31/10/2022).
Dihadapan Wakil Ketua DPRD, koordinator aksi Ahmad Rolel melalui orasinya mendesak wakil rakyat itu mengambil langkah awal untuk menghentikan sementara operasional pabrik es kristal yang menurut pihaknya disinyalir melanggar ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
“DPRD juga harus segera melakukan pemeriksaan sejumlah legalitas UD. Aguaris (pabrik es kristal) yang diduga juga tidak lengkap bahkan tidak ada, serta segera panggil Wali Kota dan sejumlah Dinas terkait untuk menyikapi ini,” teriak Rolel.
Rolel menegaskan, dugaan mereka timbul terkait adanya indikasi menyalahi aturan dalam proses pengambilan bahan baku pembuatan es kristal yang letaknya berdekatan dengan safety tank sehingga air yang digunakan dapat dengan mudah terkontaminasi oleh kotoran manusia.
“Bapak wakil rakyat jangan diam saja, ini sangat merugikan masyarakat. Selain indikasi penggunaan zat kimia berbahaya sebagai bahan baku, kami juga menemukan penggunaan air bawah tanah dalam jumlah fantastis berkisar 6.600 galon atau 25.000 liter setiap harinya oleh UD. Aguaris,” tegas Ahmad Rolel menggunakan pengeras suara dihadapan massa aksi.
Sempat terjadi aksi saling dorong antara pengunjuk rasa dan aparat kepolisian saat massa mencoba menerobos masuk ke Kantor Wali Kota dihalangi oleh petugas hingga akhirnya diterima oleh Asisten II, Susanto,SE didampingi Plt Kepala Dinas Perdaganagn dan Perindustrian, Syamsul Rizal. Setelah berjam-jam aksi di pemko Tanjungbalai.
Kontributor – Ilhamsyah
Puluhanmassa aksi didepan kantor Pemko dan DPRD Kota Tanjungbalai