Labuhanbatu Selatan-Diduga operasi siluman, sat lantas Polres Labusel hampir setiap pagi melakukan razia penindakan, bahkan pengendara berhelem pun jadi sasaran pemeriksaan dan penindakan. Tampak pengendara yang akan mengantar anak kesekolah di berhentikan ditengah jalan, padahal menggunakan helem
Warga yang mengalami peristiwa tersebut mengatakan jika hal itu diduga operasi siluman, karena tidak ada plank razia, dan ketika masyarakat itu bertanya mana surat tugasnya razia, petugas tersebut diam saja sembari menilangnya
“Pas mengantar anakku tadi ini bg, ya kami pake helm. Tapi ditanya surat surat juga, karena terburu buru tadi pagi ya tidak bawa kan, nah ditilang bang, kami tanya plank nya gak ada, apa tidak pantas kita duga operasi siluman itu, bang?,” sebutnya lugas
Korban tilang ini juga mengaku warga labuhan lama Kota Pinang, mengatakan jika petugas melama lamakan proses penilangan, sehingga anaknya terlambat sampai sekolah
“Ya anak saya telat jadinya bang, tidak jadi sekolah takut dimarahin dan disuruh guru pulang, ” sebut korban
Selain itu, korban disuruh melakukan pembayaran tebus tilang melalui rekening BRI, namun ketika sampai brilink, tidak mampu bayar dendanya karena terlalu besar
“Tidak mampu lah bg, katanya tiga ratus. Dapat duit dari mana coba lah bg, kalo pun kerja seharian uapah saya manen sawit orang per hari cuman 120 ribu, ” kata korban
Sedangkan Kasat Lantas Polres Labusel Iptu Sumardi, Sik, saat dikonfirmasi lewat pesan WA, Jumat (29/08/2025) mengatakan hanya melakukan pos padat pagi
“Personel Melaksanakan Pos Padat Pagi.
Menemukan Pelanggaran Yg Kasat Mata dilakukan Teguran,” tulisnya seakan mengelak apa yang terjadi di lapangan
Warga yang jadi korban tilang, dan tidak jarang terlambat bekerja maupun mengantar anak sekolah, untuk itu meminta kepada pimpinan Polri agar mengecek kebenaran operasi itu, kiranya jangan lah menyusahkan masyarakat dengan yang diduga operasi siluman