Tapanuli Selatan – Dalam rangka memperingati Hari Indonesia Menabung (HIM), Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional V, Bank Indonesia, Bank Sumut, dan perbankan lainnya menggelar edukasi keuangan di SMP Negeri 1 Batang Toru, Kecamatan Batang Toru, Kamis (21/8/2025). Kegiatan ini bertujuan menanamkan kebiasaan menabung sejak dini serta meningkatkan literasi keuangan di kalangan pelajar. Bupati H. Gus Irawan Pasaribu, melalui Wabup Tapsel Jafar Syahbuddin Ritonga dalam sambutannya secara daring, mengapresiasi dukungan seluruh pihak.
Termasuk Kepala Sekolah (Kasek) SMPN 1 Batang Toru P.Harahap, SPd yang menerima apresiasi dari Bupati melalui Wabup Tapsel atas pencapaian terbanyak keikut sertaan siswanya dalam menabung.

“Hari ini disebut Hari Indonesia Menabung. Kami berterima kasih kepada OJK, Bank Sumut, BI, dan perbankan yang telah mendukung acara ini,” ujar Wabup.
Wabup menegaskan budaya menabung merupakan warisan berharga dari ajaran orang tua.
“Hemat pangkal kaya adalah filosofi yang harus kita hidupkan kembali. Menabung perlu ditanamkan sejak dini dan seyogianya menjadi gaya hidup anak-anak kita,” tambahnya.
Selain mendorong budaya menabung, Bupati juga mengingatkan bahaya pinjaman online (pinjol) ilegal dan judi online (judol) yang marak di masyarakat.
“Budaya menabung akan membantu memproteksi masyarakat dari jebakan pinjol dan judol. Literasi keuangan harus kita tingkatkan agar masyarakat lebih bijak mengelola keuangan,” tegasnya.
Oleh karena itu, Pemkab Tapsel berkomitmen melanjutkan program literasi keuangan guna membentuk generasi yang cerdas finansial dan tangguh menghadapi tantangan zaman.
Sementara Deputi Direktur OJK Provinsi Sumut, Yovvi Sukandar, mengungkapkan rasa bangga atas tingginya partisipasi pelajar.
“Peserta kegiatan ini mencapai 1.500 peserta, terbanyak di Sumut bahkan melampaui tingkat provinsi yang hanya 1.000 peserta. Ini capaian luar biasa,” ungkapnya.
Yovvi juga mengingatkan masyarakat waspada terhadap investasi bodong, pinjol ilegal, dan judol. Ia menyebut hingga kini OJK telah memblokir 13.228 investasi ilegal dengan kerugian mencapai Rp142,1 triliun dan OJK juga telah memblokir 40.052 situs, 117 rekening bank, dan 2.422 nomor penipu.(Saragi/Nas).