Tapanuli Selatan-Ditengah pandemi Covid-19 yang masih melanda, seluruh sektor kehidupan cukup terimbas termasuk sektor ekonomi dan dunia pendidikan anak.Tak mustahil lagi dampak pandemi Covid-19 juga terasa kepada ABK (Anak Berkebutuhan Khusus) dan Tenaga pendidik sukarela yang ada di SLBN (Sekolah Luar Biasa Negeri ) Kecamatan Angkola Timur Tapsel sehingga masih sangat membutuhkan uluran tangan dari dermawan.Sejak pandemi Covid-19 ini melanda, Anak Berkebutuhan Khusus yang bersekolah di SLBN Angkola Timur ini bersama Tenaga pendidik sukarela (guru tidak tetap) ini cukup kesulitan untuk memberikan pelajaran kepada Anak-anak Berkebutuhan Khusus ini.
Hal ini diungkapkan Kepala Sekolah SLBN Angkola Timur Tapsel Nuryaningsih kepada wartawan senin (21/9/2020) di Sekolah SLBN Angkola Timur Tapsel.
Disampaikannnya kesulitan yang dialami Anak Berkebutuhan Khusus sebagai siswa dan Tenaga pendidik di SLBN Angkola Timur ini terkait masalah pembelajaran jarak jauh yang sudah pasti menggunakan handphone seluler android dan pengisian paketnya.Namun hampir keseluruhan siswa yang belajar di Sekolah Luar Biasa ini ekonomi keluarganya adalah dalam kelas bawah., sehingga untuk kepentingan tersebut sangat susah untuk ditutupi.Belum lagi pola pembelajaran Anak-anak Berkebituhan Khusus jauh berbeda dengan anak-anak umum lainnya.
Untuk menutupi kekurangan tersebut, pihak sekolah terpaksa melakukan pembelajaran dengan mendatangi ke rumah-rumah orang tua siswa.Namun kesulitan itu justru muncul lagi dan menjadi beban tenaga pendidik yaitu terkait masalah jarak tempat siswa yang rata-rata tidak merata di satu tempat di wilayah Kabupten Tapsel bahkan ada yang dari kampung Aek Latong Sipirok dan Arse Tapsel.
Dengan jarak tempuh yang begitu jauh, Tenaga pendidik terpaksa melakukan tugas yang sudah menjadi beban tanggung jawabnya.Namun disisi lain, Tenaga pendidik yang ada di SLBN Angkola Timur setengahnya adalah Tenaga pendidik sukarelawan yang sudah pasti kehidupan ekonominya menengah kebawah.Sudah barang tentu kehidupan perekonomian rumah tangga Tenaga pendidik sukarelawan ini jelas terdampak pandemi Covid-19.Dan akan mempengaruhi pembelajaran anak-anak berkebutuhan khusus yang jelas membutuhkan kesabaran.
” Faktor ekonomi keluarga Anak didik dan Tenaga pendidik lainnya ditengah pandemi Covid-19 yang menjadi kendala serta jarak tempat sisw,” ujar Kepala Sekolah SLBN Angkola Timur Tapsel.
Ditambahkannya lagi untuk saat ini jumlah Siswa SLBN Angkola Timur ada berjumlah 79 orang siswa yang merupakan Anak-anak Berkebutuhan Khusus.Sedangkan Tenaga pendidik (guru) ada sebanyak 16 orang, setengah diantaranya berstatus PNS dan setengahnya lagi berstatus tenaga sukarela atau guru tidak tetap.
(Saragih).