Subusalam- Terbitnyasurat edaran nomor : 440/8966 tentang peraturan pergerakan orang diperbatasan Aceh dalam masa adaptasi menuju tatanan normal baru (New Normal) Masyarakat produktif dan aman Corona Virus Disease 2019 (covid-19), Kamis (13/08/2020).
Hal ini banyak di bicarakan setiap pengguna jalan saat beristirahat di rumah makan maupun di warkop.
Menanggapi hal terssbut, salah seorang pedagang free line yg berdomisili di kota Medan bernama Rustam (45) mengatakan belakangan ini untuk masuk akses menuju subusalam semakin diperketat peraturannya, contohnya harus melampirkan surat rapit test sesuai tempat tinggal,
“sementara kalau kita mengurus surat rafit test ke pihak puskesmas yg ada di tempat kita butuh uang juga untuk mengeluarkan surat tersebut,sementara penghasilan saya selaku pedagang untuk mencari nafkah jarak tempuhnya memakan waktu 6 jam menuju subusalam, belum lagi persaingan di lapangan cukup berat dengan yang mengunakan mobil box.
Ia juga menambahkan,dalam pengurusan surat rafit test dari puskesmas atau rumah sakit bukan gratis melainkan harus bayar sendiri,setidaknya lebih kurang RP 300rb untuk itu aja bang,itupun batas waktunya hanya per dua minggu aja untuk surat keterangan rafit tes tersebut,selanjutnya apabila sudah lewat dari dua Minggu kita harus urus yg baru lagi dan mengeluarkan biaya lagi,” ucapnya dengan nada kesal,
sementara, lanjut Rustam penghasilan saya selaku pedagang luar kota aja belum tentu segitu bang,cemanalah solusinya agar tidak memberatkan saya selaku pedagang kecil ini,yg untuk dibawa pulang aja kadang untung,terkadang rugi,dari pada tidak kerja ya harus di paksain lah bang agar bisa menghidupi anak istri.
Selanjutnya ia juga berharap kepada pemerintah kalau bisa dalam hal peraturan yg ada di subusalam ini saya mohon di pertimbangkan lagi lah agar di beri keringan untuk masuk menuju akses subusalam ini dan lebih berpihak kepada saya yg selaku orang kecil dan penghasilan kecil lah,karna bukan apa bang,saya pribadi selaku pedagang kecil ini mohon di perhatikanlah dari pihak pemerintah demi kelancaran saya dalam mengais rezeki di kampung seberang,”tutupnya
(Dedy L)