spot_img
spot_img
spot_img

3 Wartawan Diusir Sekretaris PUPR Provsu, FJP Beri Dukungan Moral

- Advertisement -
Medan – Tindakan arogansi dan ucapan rasis terhadap 3 orang wartawan terjadi di ruang lingkup Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat  (PUPR) Provsu (Provinsi Sumatera Utara).

Salah satu oknum Security dari Dinas PUPR Provsu dengan arogan mengusir 3 wartawan yang hendak mencari informasi untuk dapat diberitakan kepada masyarakat. Tidak saja arogansi pengusiran bahkan juga terdengar ucapan rasis terhadap wartawan yang sedang duduk di kantin dinas tersebut.

Hal tersebut menjadi sorotan dari Sekretaris Forum Jurnalis Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (FJP) Selamat Purba. Selamat Purba sangat menyayangkan sikap arogansi dari Security yang mengusir 3 rekan jurnalis. Hingga dirinya bersama FJP memberikan dukungan moral.

Diceritakannya, pada Rabu (11/1/2024) kemarin, pihaknya menerima informasi dari rekan wartawan yang saat bertugas di dinas PUPR Provsu. Mereka mendapat tindakan arogansi dari satpam, mereka diusir.

“Jadi kita sangat menyayangkan sikap arogansi security ini, yang katanya disuruh oleh sekretaris dinas PUPR. Tidak hanya di usir, 3 rekan wartawan tadi juga mendapatkan bahasa rasis yang katanya risih jika ada wartawan,” jelas Selamat Purba saat mendatangi Dinas PUPR Provsu.

Selamat Purba menjelaskan lebih lanjut, setelah mendapat informasi ia dan rekan-rekan wartawan dari FJP lainnya mendatangi Dinas PUPR yang beralamat di jalan Sakti Lubis untuk meminta penjelasan tindakan arogansi terhadap 3 wartawan yang diusir.

Ia juga menyebutkan kedatangan dirinya dan pengurus FJP lainnya, juga memberikan semangat serta dukungan moral kepada 3 wartawan yang diusir, dan diketahui bernama Wilson Chaniago, Jasrial Husin, dan Safrial Sikumbang merupakan pengurus FJP juga.

“Kedatangan kita FJP kemari, ingin meminta penjelasan terhadap tindakan arogansi ini, selain itu kita juga memberikan dukungan moral kepada rekan kita Wilson Chaniago, Jasrial Husin, dan Safrial Sikumbang yang diusir. Mereka rekan kita dan pengurus FJP juga,” terang bang Purba.

Saat didatangi pengurus FJP, oknum security dan Sekretaris yang diketahui bernama Aldun tidak berada di tempat, sehingga akhirnya membubarkan diri dan datang kembali Keesokan harinya.

Sementara itu menurut menurut informasi yang didapat dari Selamat Purba, bahwa Sekretaris Dinas PUPR menjelaskan bahwa pihaknya ingin menjalankan prosedur sesuai Standard Operating Procedure (SOP) yaitu setiap tamu harus mengikuti SOP dengan melapor ke pos Security.

“Jadi kata sekretaris di Dinas PUPR yang bernama Aldun kepada kami, pihak mereka ingin agar para tamu mengikuti SOP untuk melapor dulu ke pos Security memberikan keterangan yang jelas, mau jumpai siapa, tujuan apa tidak boleh asal masuk merayap keruangan. Selain itu juga perkataan rasis dan tidak bersahabat juga dikatakan oleh Aldun bahwa wartawan tidak boleh lama-lama duduk di kantin,karena pegawai disitu juga mau duduk, Aldun mengaku risih jika ada wartawan di kantin”, jelas Selamat Purba.

Selamat Purba sangat menyayangkan sikap dan pernyataan dari Sekretaris Aldun, menurutnya media itu sahabatnya semua dinas, setiap jurnalis itu mitra kerjanya pemerintah.(Sar/Rzk).

Advetorial
- Advertisement -
spot_img
Related News

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini